KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Masyarakat Kota Bima ingin calon penganti Penjabat (Pj) Walikota Bima HM. Rum dari luar Birokrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Pasalnya, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak termaksud Kota Bima, hal ini lalukan agar tidak ada intervensi dari Calon Walikota Bima dan Calon Wakil Walikota Bima periode 2024-2029, demikian harapan Drs. H. Anwar Hamzah SH M. Si Ketua Umum Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah Kabupaten Bima.
Dirinya berharap kepada Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian., M.A., Ph.D. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia agar benar–benar memilih penganti mantan Pj Walikota Bima Ir. H. Mohammad Rum, MT yang berkualitas baik dari segi jabatan maupun pengalaman di Birokrasi pemerintahan yang sudah matang. Diantara 3 kandidat calon Pj yang diajukan DPRD Kota Bima, dimana salah satu calon yang paling cocok untuk menjadi Pj Walikota Bima yakni Muhammad Sumitro. Alasannya agar menghindari dari politik Praktis dan harus netral, ujarnya H. Anwar Hamzah mantan Kepala UPT Samsat Raba Bima (2019 -2021) dan mantan KCD Dikbud Kabupaten dan Kota Bima.
Anwar Hamzah juga mengharapkan kepada Jenderal Polisi (Purn) H. Muhammad Tito Karnavian selaku Mandagri RI. Agar Tidak salah menempatkan Pejabat Walikota Bima. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan kepala daerah 27 November 2024 nanti. ”Dari tiga kandidat dimaksud, mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tetapi saya melihat Muhammad Sumitro sangat cocok dan pas untuk menjadi Pj Walikota Bima. Walaupun sementara, akan tetapi sangat bermanfaat untuk Pemkot Bima dengan modal pengetahuan ilmu hukum yang diembannya dan jabatan dalam membina pemerintah daerah dan M. Sumitro terbukt tentunya, pungkasnya.
Kalau-pun nantinya Muhammad Sumitro bisa memimpin Kota Bima otomatis ilmu, disiplin, ketegasan dan cara kerjanya akan terbagi dengan bawahan dan jajarannya di Pemkot Bima. Dimana dari segi pengalaman Muhamad Sumitro sangat mendukung sekali, apalagi dirinya Asli Putra Daerah Bima cuman merantau di Jakarta dan sempat menduduki jabatan strategis. “Saya dengar dia juga sering datang ke Kota Bima karena sebagai tim membantu penyusun RPP Manajemen ASN,” bebernya.
Tentunya sebagai calon Pj ini harus mengetahui betul nilai dasar, kedudukan, tugas dan kewajiban ASN serta konsekwensinya Aparatur Sipil Negara (ASN) jika dilakukan pelanggaran. Kalau Pj Walikota Bima orang luar bukan birokrasi dari Pemkot Bima sangat cocok, sehingga sebaliknya kalau Pj Walikota Bima orang Birokrasi pasti pelaksanaan Pilkada nanti akan ada tekanan dan Politik Praktis untuk para ASN atas perintah.
Anwar Hamzah menambahkan, seorang Muhammad Sumitro kelahiran Bima ini merupakan alumni Program Sarjana Tata Negara Universitas Mataram, alumni Program Magister Administrasi Publik STIA Lembaga Administrasi Negara dan alumni Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Krisnadwipayana. Muhammad Sumitro meskipun telah lama merantau di Jakarta, akan tetapi tetap mengikuti perkembangan pembangunan di Kota Bima dan selalu memperhatikan Kota Bima. Apalagi dalam melaksanakan tugas jabatannya sering kali menyelenggarakan kegiatan di Kota Bima dan terlibat dalam perumusan kebijakan yang bersifat Nasional yang berlaku dan berdampak pada pemerintah daerah, baik di Bidang Arsip maupun terkait dengan pemerintah, manajemen ASN dan pelindungan data pribadi.
Seperti keterlibatannya dalam pembahasan Undang-Undang dan peraturan pemerintah tentang pemerintahan daerah, perumusan dan pembahasan undang-undang dan peraturan pemerintah tentang pelindungan data pribadi serta pembahasan peraturan pemerintah tentang manajemen ASN dan KORPRI, ucapannya. Semoga apa yang menjadi harapan kami sebagai masyarakat Kota Bima dapat di pertimbangkan oleh Mendagri RI H. Muhammad Tito Karnavian. “Semoga yang menjadi Pj terpilih nanti, tidak berafiliasi dengan kelompok manapun sehingga pemilihan Walikota Bima nantinya dapat berlangsung lancar dan sukses seiring dengah harapan pemerintah pusat yang menghendaki Pilkada serentak ini berlangsung aman lancar dan damai,” tutupn Anwar Hamzah. (TN – 02)
COMMENTS