KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Yayasan Kosgoro yang membawahi PAUD / Taman Kanak-Kanak Kusuma Bangsa Kota Bima Sabtu (08/06/2024) kemarin menggelar acara Pisah Sambut siswa TK Kusuman Bangsa Tahun Pelajaran (Tapel) 2023-2024, Sekolah Penggerak (SP) ini mengangkat Tema : “Aku Ingin Menjadi”.
Kabarnya sekolah swasta di Daerah ini, termaksud Lembaga Kusuma Bangsa Kota Bima ini kurang diperhatikan oleh pemerintah maupun dinas terkait, tapi tidak membuat seorang diri Retno Utami,S.E,S.Pd,M.Pd.Kons selaku kepala sekolah setempat untuk menerima apa adanya dan terbukti pada Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan II Kota Bima Kusuma Bangsa terpilih sebagai sekolah penggerak dan menandakan bahwa Kusuma Bangsa dinilai sebagai sekolah berprestasi. Pasalnya, sekolah yang memiliki siswa dari berbagai lintas Agama ini merupakan sekolah inklusi di Kota Bima (sekolah yang dapat mengakomodasi dan mendampingi pengembangan diri anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajarannya dengan berbagai pendekatan yang dihadirkan).
Nah, bagiamana menurut publik tentang kiprah Lembaga Kusuma Bangsa, berikut Media Tupa News berhasil mewawancarai Rektor Universitas Nggusu Waru (UNSWA) melalui Bidang Humas Amiruddin, M. Pd, disela-sela acara perpisahkan siswa-siswi usia dini tersebut mengatakan, lembaga ini merupakan sekolah yang luar biasa dan berbeda dengan sekolah lain (sekolah inklusi), karena pengelolah sekolah ini adalah alumni dari kampus kami STKIP Bima sebelumnya yang kini sudah menjadi Universitas Nggusu Waru. “Kita tahu SDM dan skill kepala sekolah dan gurunya, karena sekolah ini tetap berkolaborasi dalam bentuk koordinasi dengan pihaknya. Semoga sekolah ini dapat meningkatkan mutu pendidikan dan dikelolah secara profesional,” ujarnya.
Pada prinsipnya, kami dari Kampus UNSWA tetap mendukung program sekolah ini, sehingga adapun undangan dari TK ini kami tetap hadir dan ikuti, selain itu sebagai bentuk kolaborasi dan sosialisasi setiap sekolah usia dini bahwa UNSWA sudah semua buka program studi S-1 PGPAUD dan PGSD dan Tahun ini (2024/2025) mulai menerima mahasiswa baru. “Harapan kami kepada pemerintah jangan tutup mata dan jangan hanya melirik sekolah negeri saja, sedangkan sekolah swasta yang bernaung dibawah yayasan dinilai dipandang sebelah mata. Jangan gitu, lihat prestasinya. Kita tahu pribadi, Mami Retno dalam pengembangan diri hingga berintis sekolah ini yang diakui ditingkat pusat,” harap Amiruddin. (TN – 01/Advetorial)
COMMENTS