KOTA BIMA, TUPA NEWS.- KONI Kota Bima Minggu (04/08/2024) sore menggelar Rapat Pengurus. Pada rapat kali ini membahas tentang hasil Monev (Monitor dan Evaluasi) tim dari Bidang Prestasi dan Bidang Administrasi.
Rapat tersebut secara resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KONI Sudirman DJ, SH, didampingi Walik Sekretaris Fauzi. Dalam pengantar singkatnya DJ sapaan akrab Sudirman mewanti-wanti kepada pengurus KONI yang juga merupakan keterwakilan dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor) kiranya dapat fokus pada persiapan Pekan Olahraga Provinsi Porprov Nusa Tenggara Barat yang akan digelar 2026 mendatang. Untuk itu, minimal satu tahun sebelumnya (2024) atau Tahun 2025 paling telat, Cabor sudah memiliki Tim-nya untuk mempersiapkan atletnya. “Saya juga meminta agar kita tidak mendatangkan atlet di luar Bima (Jual beli atlet), akan tetapi kita harus maksimalkan atlit asal (berdomisili) Kota Bima. Masalah juara tidak juaranya, itu urusan nanti, tapi bagaimana atlet tersebut dapat dibina oleh pelatih-pelatih hebat,” ujarnya secara singkat.
Sementara itu, dalam laporannya anggota Bidang Prestasi, oleh Ardiansyah menyampaikan bahwa kunjungan monev di seluruh cabor menemukan masih kurang (minim) sarana dan prasarana sebagai alat latihan, selain itu masih minimnya pelatih-pelatih dicabor bersertifikat Daerah, Nasional dan Internasional. “Pelatih dicabor-cabor memang banyak dan bisa melatih serta menghasilkan medali, tapi belum memiliki SIM (Sertifikat) sesuai kemampuannya,” jelasnya.
Senada dengan itu, Ketua Bidang Administrasi Muslimin, S. Pt. M. Si juga melaporkan kendaraan yang dihadapi timnya di lapangan. Dimana sebagai Cabor ada yang belum memiliki SK denitif dari Cabor diatasnya (Tingkat Provinsi), ada juga cabor yang SK kepengurusannya sudah tidak berlaku lagi maupun dalam masa tegang. “Tim kami rata-rata kunjungi di sekretariat cabor untuk memeriksa kelengkpan administrasinya. Seperti AD ART, SK kepengurusan dan SK club/perguruan dibawah (binaan cabornya),” bebernya.
Kata Muslimin, pihaknya juga menyerukan akan pergantian kepengurusan cabor, agar dilakukan pemilihan dalam bentuk Musyawarah Cabang (Muscab) atau Musyawarah Daerah (Musda), bukan diangkat seperti pemilihan biasa. Maksudnya, agar Cabor menghadirkan KONI setiap pemilihan (pergantian) pengurus dimaksud, walaupun hasilnya terpilih secara aklamasi. Akan tetapi sebelumnya harus melalui pemilihan secara profesional seperti aturan dalam organisasi yang tertuang dalam AD ART-nya masing-masing. “Insyaallah kini KONI sudah memiliki data yang kongkrit dari semua Cabor, bahwa yang sah melakukan pemilihan dimaksud adalah club/perguruan yang ada (terdaftar) dicabor itu sendiri,” jelasnya.
Sedangkan dalam sesen tanya jawab (diskusi) yang dipimpin oleh Wakil Sekretaris Fauzi, dari berbagai penanya yang dapat disimpulkan media ini. Diantaranya, meminta kepada KONI Kota Bima untuk mengadakan pelatihan dan penataran atau Diklat bagi pelatih secara umum, begitupun regenerasi Wasit dan Juri. Selanjutnya, mengadakan alat latihan (sarana dan prasarana) untuk menunjang latihan bagi Cabor yang belum memiliki sama sekali, maupun bagi cabor yang memiliki alat latihan tidak bisa dipakai lagi.
Menjawab hal tersebut, Fauzi menegaskan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini mengusulkan untuk Ring Beladiri yang dapat digunakan oleh Cabor beladiri seperti Muntahay dan sejenisnya, kata Fauzi. Tidak hanya membahas seputaran sarana dan prasarana saja dalam diskusi dimaksud, akan tetapi juga jumlah kuata atlet per cabor untuk persiapan Porprov akan datang.
Maksudnya, seperti jumlah atlet pada POR PROV 2023 lalu yang dinilai begitu banyak menjadi tolak ukur POR PROV akan datang (2026, red). Jadi pembentukan tim POR PROV satu tahun sebelumnya dalam kurung waktu dekat ini oleh masing-masing cabor menjadi tolak ukur bagi tim money di bidang prestasi untuk mengusulkan nama-nama atlet yang diprediksi tidak berpeluang meraih medali untuk dicoret. Tapi target Cabor juga tidak diabaikan oleh KONI tentunya. (TN – 01)
COMMENTS