![]() |
Wakil Walikota Bima Ferry Sofyan pimpin rapat bersama Menko PMK, diruang rapat Walikota Bima, Selasa (28/02/2023). |
![]() |
Wakil Walikota Bima Ferry Sofyan pimpin rapat bersama Menko PMK, diruang rapat Walikota Bima, Selasa (28/02/2023). |
Dalam kegiatan daring tersebut Wakil Walikota Bima didampingi oleh Ketua TP PKK, Kepala Kantor Kementrian Agama, Seluruh Camat Se-Kota Bima, TA Stunting, Kader Tim Pendukung Keluarga dan Kepala Perangkat Daerah yang Mendapat Undangan.
Wakil
Walikota dalam paparannya mengungkapkan kondisi Stunting dan kondisi Kemiskinan Ekstrem yang ada pada Kota Bima dalam rentang waktu 2019 – 2022. “Berdasarkan data SSGI Kota Bima pada Tahun 2019 mendapatkan pravelensi Stunting sebanyak 34,69 porsen, kemudian mulai turun pada Tahun 2021 menjadi 23,7 porsen, dan mengalami kenaikan lagi pada tahun 2022 menjadi 31,2 porsen, sedangkan untuk kondisi Kemiskinan Ekstrem di Kota Bima terjadi pada Tahun 2022 dengan meningkatnya jumlah individu miskin ekstrem yaitu dari 1,521 jiwa (0.83 porsen) menjadi 2,461 jiwa (1,32 porsen) dengan total individu 98,552 jiwa dan 33,308 KK”, ungkapnya.“Dalam menghadapi isu-isu permasalahan di Kota Bima, kami telah menyiapkan anggaran pada masing-masing isu permasalahan untuk mengatasinya, untuk isu Tata Kelola sendiri kami mengalokasikan dana DAK Non Fisik 2 porsen, DAK Fisik 3 porsen, APBD 10 porsen, dana lainnya 7 porsen, dan APBN 78 porsen, untuk Kendala Intervensi Spesifik serta Kendala Intervensi Sensitif kami telah mengalokasikan anggaran pada Tahun 2023 guna peningkatan capaian-capaian yang masih kurang pada kedua Intervensi tersebut”, jelasnya.
Kemudian, mengenai masalah Kondisi Kemiskinan Ekstrem, Kota Bima berada pada tingkat yang paling rendah dibanding Kabupaten/Kota yang ada pada NTB.
COMMENTS