![]() |
Nampak diruang Kelas IV, V dan VI plafon dan emperan sudah mulai rusak dan tembok retak-retak seperti yang diakibatkan getaran gempa bumi. |
![]() |
Nampak dari bagian luar SDN 1 Rite (secara keseluruhan) pada bantuan DAK 2009 bagus, tapi pada bagian dalamnya hampir ambruk. |
AMBALAWI, TUPA NEWS.- Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN Tahun 2009 yang diperuntukkan bagi pembangunan ruang kelas baru di SDN 1 Rite yang berdomisili di Dusun Sori Lumba Desa Rite Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima, sejak Tahun 2020 pada bagian Emperannya dapat dilaporkan tidak layak lagi dan kini dalam keadaan bolong akibat dimakan waktu.
Selain itu, bangunan sebanyak 3 lokal yang peruntukan bagi ruang kelas baru dan 1 ruang untuk ruang kantor (ruang kepsek, guru dan TU). Dimana kalau dilihat dari sisi luarnya sangat bagus untuk pondasi bangunannya, cuman pada bagian atapnya hingga bagian emperan dan plafon sejak Tahun 2022 mulai rusak (bolong).
Menurut Kepala SDN 1 Rite Darwis, S. Pd pada wartawan ini Selasa (01/11/2022) mengatakan, ruang kelas baru (2009 lalu) yang peruntukan bagi Kelas IV, V dan Kelas VI itu kini mulai rusak hingga per Tahun 2022 dan sejak tahun itu pula dirinya sudah melaporkan pada dinas terkait (Dikbudpora Kabupaten Bima) untuk diusulkan rehab pada bagian atapnya saja. “Insya Allah bangunan ini masih kokoh dan bagus, tinggal digunting (cor ulang pada bangunan yang retang dan rusak), sedangkan atapnya harus direnovasi ulang karena sudah rusak berat dan kini satu ruang Kelas IV tidak bisa digunakan lagi. Pasalnya, pada bagaian atap (plafon dan emperan) hampir mau roboh,” beber Darwis saat diwawancarai Selasa pagi diruang kerjanya.
Lanjutnya DAK merupakan anggaran yang dialokasikan oleh pusat kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. “Semoga dengan pemberitaan ini, dinas terkait, pemerintah daerah dan Bupati Bima terketuk hatinya untuk merekomendasikan usulan sekolah ini untuk direhab berat,” pintah Darwis
Kini sekolah setempat memiliki siswa hanya 46 orang saja (6 Rombel), dengan jumlah guru dan pegawai 15 orang dan 4 diantaranya guru berstatus ASN. (TN – 01)
COMMENTS