KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Tampilan Drama Musikal yang bertemakan (judul) “Anti Bully” yang ditampilkan para siswa-siswi menandai kegiatan Puncak Perayaan Festival Kurikulum Merdeka SMP Negeri 15 Kota Bima Tahun Pelajaran (Tapel) 2023/2024 MELANGIT (Melangkah Bangun Komitmen Dengan Iman, Ilmu dan Karakter), Selasa (28/05/2024). Pasalnya, acara kesepuluh tersebut membuat para undangan hadir terkesan, menarik, keren dan kreatif yang dipersembahkan para siswa-siswi hebat milik sekolah Melanggit tersebut dan tentunnya dibawah binaan guru pembinanya. Tampilan itu, menceritakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam ruang kelas dan akhirnya terjadi bullying yang diakibatkan tidak mengejarkan PR (Pekerjaan Rumah).
Dalam sambutan pembukaanya Kepala SMPN 15 Kota Bima Maria Ulfah, ST mengatakan kegiatan ini terlaksana atas berkat kerja sama dengan seluruh unsur mulai dari unsur komite, orangtua dan warga SMPN 15 Kota Bima sehingga acara festival terlaksaba dengan baik. Festival kurikulum merupakan salah satu IKM, aksi panggung, gelar karya, kerajinan, pengolahan, vokal, tari, drama anti bulliying dan lain-lain untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. “Terimakasih kepada seluruh panitia dan semua pihak yang telah mendukung festival kurikulum, dengan tema MELANGIT (melangkah bangun komitme dengan iman, ilmu dan karakter),” ujarnya.
Dapat kami laporkan, bahwa SMPN 15 Kota Bima baik guru dan siswanya selalu berprestasi tiap tahun, seperti tahun ini Sukardin, S. Pd sebagai penulis cerita anak bergamar anak 2024, kanto bahasa NTB, Alif Tulusyiah, S.p Pd Penelaah Nyata PMM 2024, Ayu Susila Wati Guru Penggerak Angkatan 9, Sry Maryani, SE juara 1 lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Kota Bima 2024, Maria ulfah, S.T (kepala sekolah hebat) Penggerak komunitas bergema kepala sekolah 2024, Abdul dedi, S. Pd Pegawai TU Multitalent. Sedangkan siswa, yaitu (1) Saidatul Ulfah juara 1 cerdas cermat Tingkat Kota Bima 2024, dan (2) Noval Ardiansyah dan Hendra Saputra pada panjat tebing masuk 10 besar, beber mantan Pengawas Pendidikan jenjang .
Terpantau pada festival kurikulum merdeka di Sekolah Melanggit ini dihadiri Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Nusa Tenggara Barat, Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima Taufikrahman, S. Pd, M. Ap, Kepala BRIDA Kota Bima, Kabid Dikdas Muhammad Humaidin, M. Pd, Koorwas Abdul Salam, S. Pd, MKPS Jenjang SMP berserta Pengawas Pembina, Dewan Pendidikan Kota Bima Drs. Abdul Azis, M. Pd, Ketua Komite, Kepala SMKN 3 Kota Bima Jainuddin, S. Pd, Kepala SMP se Kota Bima dan Kepala SDN wilayah zonasi SMPN 15 Kota Bima. Dalam sambutan Sekdis Dikpora Taufik mengingat keterbatasan jumlah siswa di sekolah ini, jadi sangat perlu di bikin akta integritas (kesepakatan) dengan warga Kelurahan Oi Fo’o agar siswa tamatan dari SDN 53 Oi Fo’o harus masuk semua di SMPN 15 Kota Bima. “Karena dihawatirkan sekolah (SMPN 15 kobi) ini Ketika siswanya menurun setiap tahun, maka ancamanya merger (pengabungan sekolah) sekolah, ujarnya.
Taufik juga menyampaikan pada warga Oi Fo’o bahwa Sekolah Melangit yang sebelumnya dikenal sekolah di atas awan ini memiliki guru hebat sehingga banyak yang tampil di kancah nasional, jadi guru-guru disini adalah kumpulan guru hebat, dan jangan ragu-ragu menitipkan putra-putri disekolah ini, karena pasti akan juara dibalik tangan dingin para guru hebat ini pula,” beber Taufik.
Tidak lupa Taufik juga menyarankan pada wali murid (orang tua sisw Kelas IX) yang lulus Tahun 2024 ini untuk memperhatikan umur mereka (siswa), karena saat ini mereka umur puber (Pubertas) suatu tahap perkembangan anak menjadi dewasa secara seksual. Pada perempuan, pubertas terjadi rentang usia 10 – 14 tahun, sementara pada laki-laki pubertas terjadi kisaran usia 12 – 16 tahun. “Jadi ketika anak ini pilih jurusan ( di SMA atau SMK) sesuai keahlian harap di turuti saja (ikuti kemampuan mereka) untuk melanjutkan studinya sesuai kemampuannya, jadi jangan dipaksa tidak sesuai kemampuan si anak,” harapnya pada wali murid.
Secara terpisah juga Guru baik ASN dan PPPK agar netralitas saat menghadapi Pilkada 2024 serentak dalam waktu dekat ini, diharapkan kiranya para guru tidak meng-upload yang berbaur politik praktis di media sosial baik Facebook dan media lainnya. Sehingga kiranya teman-teman pengawas agar memanggil oknum guru yang kedepatan main politik praktis untuk diproses dan nanti kami dinas terkait akan menindaklanjuti untuk ditingkatkan (BAP). “ASN harus netral jangan bermain-main poltik, tinggal di bilik suara nanti coblos saja,” ancam Taufik.
Sementara terkait kehadiran KPK RI di Kota Bima hari ini (Selasa, red), Taufik mengingatkan bahwa ada kaitannya dengan satuan pendidikan dugaan korupsi dimaksud, khususnya pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024/2025 khusus Jenjang SMP tepatnya SMPN 1 Kota Bima dan SMPN 2 Kota Bima terkait grafitasi. Jadi grafitasi dalam PPDB dimaksud diantaranya, mungkin wali murid punya toko sembako, pemilik toko emas, pemilik toko bangunan, pemilik bengkel hingga pemilik tempat cuci mobil/sepeda motor, yang mungkin saja menawarkan jasa gratis itu dari orang tua agar putra-putrinya bisa diterima disekolah yang ditujuh. “Nah, seperti itulah model grafitasi dimaksud dan bisa menjadi acuan temuan KPK,” ingat Taufik untuk 2 Kepsek SMP.
Dalam acara puncak perayaan festival kurikulum merdekar tersebut, mengawali dengan Khataman Massal Al Qu’ran bagi 52 siswa-siswi Kelas IX Tapel 2023/2024, juga pihak sekolah selain menyediakan stand untuk menunjukkan hasil karya P-5 dan juga pentas seni (panggung) dari tampilan Tim Padura, Nyayi Solo, Kapantu Cambe (Pantun Bima), Tari Bandiding dan drama musikal “anti bully”. Sedangkan acara terakhir pengalungan medali sebagai tanda pelepasan siswa Kelas IX yang mana di antaranya ada 4 siswa Inklusif (siswa memiliki kebutuhan khusus) terdiri 3 laki-laki dan 1 perempuan. Sedangkan yang masuk 6 besar yakni :
1. Nova Ardiansyah
2. Saidatul Ulfa
3. Mariam Ulfa
4. Tiara
5. Revan Aprilah
6. Muhammad Rifki
(TN – 01/Advetorial)
COMMENTS