KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Sekolah Penggerak (SP) SDN 29 Tanjung Kota Bima Kamis (13/06/2024) gelar puncak perayaan Festival Kurikulum Merdeka dan Khotmil Qur’an yang dirangkaikan dengan penamatan siswa Kelas VI Tahun Pelajaran (Tapel) 2023/ 2024 dengan Tema : “Kearifan Lokal KamboLo dalam semangat kolaborasi”. Dalam puncak FKM tersebut dihadiri langsung oleh Pejabat (Pj) Walikota Bima Ir. H. Mohammad Rum, MT.
“Kambolo” (Bahasa Bima} yang berarti “Kami berkolaborasi disetiap lokasi”. Kolaborasi dimaksud merupakan pelumas yang membuat kerja tim dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Kolaborasi yang merupakan strategi yang diperlukan untuk mendorong sinergi tim. Dua strategi lainnya yaitu komunikasi dan penetapan norma kelompok. Kolaborasi di tempat kerja merupakan landasan dalam membangun tim kerja yang hebat. Tim kolaboratif bekerja sama untuk bertukar pendapat tentang ide baru, menyelesaikan ambisi proyek, dan mencapai tujuan mereka. Tim kolaboratif adalah tim yang mencapai lebih banyak hal bersama-sama yang dapat dilakukan anggota tim sendiri-sendiri.
Kearifan lokal sangat kental sekali memunculkan pihak sekolah pada gelaran karya dan bazar dalam kegiatan P-5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan menampilkan makanan khas Daerah Bima, pakaian adat Bima, juga pihak sekolah memarkan hasil kerajinan tangan yang tembuat dari bahan limbah untuk dijadikan barang bernilai untuk dijual. Seperti guci yang terbuat dari kertas rokok, rumah pohon dari kata-kata kasar kayu, topi dan tempat air minum, tempat tisu terbuat dari gelas sisa kemasan udara serta hiasan cermin dan tas yang terbuat dari sendok.
Menurut Kepala SDN 29 Tanjung Hj. Sri Wahyuni, S.Pd, kegiatan ini terlaksana atas hasil musyawarah “Kambolo Weki” kami bersama orang tua wali siswa Kelas VI sejumlah 94 orang bersama Komite Sekolah dan alhasilnnya kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses. Dalam FKM ini, kami mengangkat Tema Kearifan lokal, dimana fondasi identitas suatu bangsa. Dalam kurikulum merdeka, memasukkan nilai-nilai kearifan lokal memberikan siswa pemahaman yang lebih dalam tentang akar budaya dan sejarah bangsanya. “Hal ini dapat membentuk rasa bangga dan mengakar pada keberagaman yang menjadi kekuatan suatu negara,” ujarnya. Kegiatan P5 (memproyeksikan penguatan profil pelajar Pancasila) pada dasarnya membentuk pelajar yang berkarakter dan berperilaku nilai-nilai Pancasila. Kegiatan P5 ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dari lingkungan sekitar, salah satunya adalah kearifan lokal yang terdapat di wilayahnya, jelas Umi Sri Wahyuni.
Sementara itu, dalam sambutannya Pj Walikota HM Rum yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima, Plt Sekdis Dikpora Muhammad Humaidin, M.Pd, Camat dan Lurah serta Kepala SD wilayah Kecamatan RasanaE Barat. HM Rum memberi apresiasi dan bangga terhadap pihak sekolah,karena telah sukses melaksanakan pendidikan dan pengajaran dengan Kurikulum Merdeka, ini semua terlihat dari karya nyata yang dihasilkan oleh siswa-siswi SDN 29 Tanjung ini, sehingga dapat dipercaya dan dapat memastikan, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kota Bima ini, bisa kita banggakan, katanya.
Sebelumnya terlebih dahulu Pj Walikota Bima, meluangkan waktu untuk mengunjungi stand kerajinan tangan hasil karya siswa dan siswi SDN 29 Tanjung Kota Bima, beragam hasil karya yang di pamerkan, ada kuliner, jajanan khas Bima, sampai karya-karya seni yang dihasilkan dari limbah barang bekas, Pj Walikota HM Rum sangat bangga, apresiatif, atas kemampuan siswa-siswi dalam berkarya. “Keberhasilan anak-anak ini, tiada yang lain adalah keberhasilan Kepala Sekolah dan guru-gurunya dalam membinanya,” imbuhnya. Lebih lanjut H. Mohammad Rum berharap bahwasanya ke depan dunia pendidikan ini harus lebih berkarya, berkreasi dan berinovasi, dan inilah yang diharapkan sebenarnya, karena selama ini pendidikan kita hanya mengejar gelar akademis, tidak pernah mengajarkan kepada anak-anak kita ini, agar bisa memiliki keterampilan, karena ujung-ujungnya bukan ijazah yang diteliti, akan tetapi adalah sertifikat apa yang telah dimiliki, karena sertifikat adalah merupakan bukti atau tanda anak-anak didik kita memiliki ketrampilan pada bidangnya. Sementara ijazah akademik, hanya untuk memahami cara berhitung dan membaca, sedangkan yang dibutuhkan oleh generasi-generasi kita ke depan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah ketrampilan, oleh karena itu mari kita mendukung mensupport sepanjang merdeka ini, harapnya.
Terkait pelaksanaan Khotmil Qur’an oleh siswa-siswi Kelas VI, Pj Walikota Bima, sangat mengharapkan di SDN 29 Tanjung ini, ke depannya ada kelas Tahfiz, sehingga nantinya bisa melahirkan, tidak hanya lulusan pendidikan akademik saja, tapi ada juga melahirkan generasi-generasi yang bisa menghafal Al-Qur’an yang nantinya ada calon-calon Dokter, insinyur, sarjana Hukum, Sosial, Kepala-kepala Dinas, bahkan sampai Walikota-nya, semuanya adalah hafiz Qur’an, dan berjanji bahwa, bagi anak-anak yang mampu menghafal Al-Qur’an, akan di sekolah gratiskan. “Diharapkan pada wali murid agar jangan manjakan anak-anak dengan smartphone (Hp android), jauhkan anak-anak kita dari smartphone, karena mudharatnya lebih besar, dari pada nilai manfaatnya,” ungkap Rum yang dilanjutkan dengan Pembagian secara simbolik Surat Keterangan Hasil Ujian ( SKHU) pada siswa-siswi Kelas VI yang telah menyelesaikan pendidikannya.
Kemeriahan festival kurikulum merdeka di SDN 29 Tanjung itu, tidak hanya menampilkan gelar karya dan bazar tentang kearifan lokal yang diusung distan yabg disediakan oleh Kelas I – VI, baik di Fase A, B dan C. Tapi juga Khataman Al Qur’an bagi siswa muslim, juga tampilan siswa seperti gerak dan lagu, tampilan padura dan Dance dari Kelas I – Kelas V. Sedangkan guru menampilkan Marawis.
Selain Pj Walikota Bima yang hadiri kegiatan FKM dimaksud, juga ikut didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Drs. Supratman, M. Ap, Kepala OPD lainnya, Pengawas Pembina Vivi Sumanti, S. Pd dan Nuraeni, S. Pd dan Kepala SD se Kecamatan RasanaE Barat. (TN – 02/Advetorial)
COMMENTS