Artikel :
Judul:
Gerakan Kelas Menyenangkan dan Kolaborasi Hebat Sekolah, Guru, Siswa dan Orang Tua Dalam Mendukung Prestasi Belajar
Oleh :
Adi Hidayat Argubi, S.Sos, SST.Par, M.Si
Penulis ingin sharing cerita praktek baik berupa inovasi yang penulis lakukan dengan membuat kelas ramah dan menyenangkan bagi siswa, di mana penulis menjadi wali kelas serta membangun kolaborasi hebat antara sekolah, guru, siswa dan orang tua dalam mendukung prestasi belajar. Inovasi ini penulis lakukan di Kelas X Usaha Layanan Wisata (ULW) SMK Negeri 3 Kota Bima selama 1 (satu) tahun terakhir. Penulis berpikir bahwa suasana kelas yang menyenangkan akan membuat kondusifnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Ini yang mendorong penulis bersama siswa binaan melakukan inovasi ini.
Penulis sebagai wali kelas bersama-sama siswa kemudian mendesain kelas menjadi indah dan menyenangkan. Penulis mengajak Ketua Program Keahlian dan Guru Produktif di Jurusan penulis untuk bersama-sama mendorong siswa melakukan perubahan ini. Penulis mulai dengan membangun komitmen dengan siswa binaan untuk mengumpulkan iuran setiap minggu Rp. 1.000. Dengan uang iuran dari siswa ini kemudian kami mulai berbenah dengan memberikan warna baru di kelas. Konsep kelas yang mau dirubah adalah konsep laut dengan warna birunya serta taman hijau, maka mulai dari meja mulai mengecat dengan warna biru, kami membuat taman kelas dari tanah dan sampah siswa di sekolah yang ditumpuk kemudian membentuk taman buatan yang ditambahkan rumput yang diberi warna hijau rumput. Taman ini diberi nama PJOK Park. Batang pohon siswa rubah menjadi pohon dalam kelas dengan daun plastik hasil “ngebolang” dari berbagai bekas papan ucapan selamat yang diambil daun nya sehingga taman kelas sangat terasa hidup dan segar dipandang mata.
Di kelas siswa membuat miniatur rumah tradisional Bima yang menambah artistiknya kelas dengan konsep taman, pantai dan ruang baca di dalam kelas. Mading dalam kelas mulai dibuat dengan memanfaatkan kaca jendela yang kemudian dirombak menjadi mading kelas yang cantik yang selalu diperbaharui isinya. Di pojok belakang kelas di buat PJOK Literasi dengan konsep duduk dilantai (lesehan) yang telah dipasang karpet dan ada meja pendek dari batang pohon sehingga siswa bisa santai dan membaca koleksi buku yang tersedia, sementara untuk buku-bukunya kami buat dalam konsep rak buku yang mana kami simpan di rumah buatan siswa yang diberi nama “Uma Lengge” yang menjadi rumah khas masyarakat Bima jaman dulu.
Untuk menyimpan peralatan kebersihan kelas maka dipokok kiri belakang kelas kami membuat PJOK Sanitary. Untuk menjaga kerapian siswa maka dikelas kami memasang cermin ukuran besar sehingga siswa mau tidak mau harus tampil rapi sebagai standar penampilan siswa jurusan pariwisata. Fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran khusus untuk kompetensi keahlian Usaha Perjalanan Wisata seperti Travel Bag, Jam dinding, dan foto-foto destinasi wisata di pajang dalam kelas. Sementara untuk menghargai prestasi yang dicapai siswa maka disediakan space Student Achievement di mana foto siswa berprestasi tingkat sekolah, atau Kota Bima di pajang di dinding beserta pialanya sebagai bentuk penghargaan yang akan membuatnya bangga dan termotivasi. Harapannya semangat prestasi dapat tertular ke siswa lainnya.
Di Kelas X Usaha Layanan Wisata tersedia satu bak sampah dan depan kelas tersedia bak 3 (tiga) bak sampah dengan kegunaan yang berbeda, yaitu sampah kertas, sampah plastik dan sampah basah sehingga siswa terbiasa bersih dan tidak membuang sampah sembarangan. Suasana pantai dan laut sangat terasa dikelas dengan adanya pantai buatan dibelakang kelas dengan pasir laut yang didukung dengan pohon kelapa asli yang telah dipermak menjadi seperti aslinya. Tembok belakang kelas yang berwarna biru menambah kesan berada di pantai dan laut. Belum lagi dengan adanya gambar pemandangan destinasi wisata dalam bingkai besar yang ada ditembok belakang kelas. Hal ini membuat tampak belakang kelas terasa seperti di pantai.
Di luar kelas kami membuat taman yang indah dengan berbagai aneka bunga hidup yang ditanam di taman kelas dan pot bekas cat yang menambah kesan segar suasana kelas. Setiap hari siswa mendapat jatah piket untuk merawat, membersihkan dan menyiram bunga di taman luar kelas. Tanggung jawab dibangun melalui kegiatan ini. Siswa dibangunkan rasa memiliki kelas dan taman kelas sehingga taman tertata dengan baik. Suasana segar dan indah sangat tampak terlihat di depan kelas. Semua siswa bertanggungjawab sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing.
Pokok penting dari inovasi ini sehingga bisa berjalan dengan baik adalah komitmen siswa dan wali kelas. Kami sepakat menjaga semua yang dibuat dan dibangun dengan membagi-bagi tugas pada semua unsur pengelolaan kelas dan siapa saja penanggungjawabnya. Inovasi ini penulis lakukan selama 1 tahun terakhir dan berhasil merubah wajah kelas binaan penulis, tidak hanya wajah kelas tetapi wajah setiap diri yang ada di dalam kelas, yakni siswa kelas X Usaha Layanan Wisata SMK Negeri 3 Kota Bima.
Dampak nyata yang diperoleh dari inovasi ini adalah terbangunnya karakter baik dalam diri siswa, seperti tanggungjawab, rasa memiliki, disiplin, prestasi, kerjasama, tertib, rapi dan lain-lain. Prestasi belajar siswa juga meningkat dengan adanya siswa yang juara 2 Lomba Ceramah Ramadhan Tingkat SMK Negeri 3 Kota Bima. Selain itu siswa selama Kegiatan Belajar Mengajar menjadi betah berlama-lama di kelas karena kelas sangat ramah dan menyenangkan. Siswa betah demikian juga dengan guru yang mengajar sehingga proses transfer ilmu dari guru dan siswa berjalan dengan baik. Kelas binaan penulis sering dikunjungi oleh berbagai pihak seperti SMA Negeri 2 Dompu yang melakukan studi tiru di sekolah, guru-guru core pariwisata dari SMK lain, pengawas SMK dan bahkan siswa kelas lain banyak yang berkunjung untuk melihat keindahan dan kenyamanan kelas. Banyak yang berpikir bahwa dibutuhkan biaya besar untuk membiayai kelas yang ada ini, padahal biaya yang digunakan hanya dari iuran siswa yang tidak seberapa setiap minggunya dan dari mencari barang dan bahan bekas yang bisa dikreasikan menjadi menarik untuk menata kelas serta bantuan guru-guru yang mengajar dikelas.
Membangun komitmen dengan siswa binaan penting dilakukan untuk menciptakan kelas yang menyenangkan bagi seluruh anggota kelas dan guru yang mengajar dikelas. Komitmen tidak hanya dibangun dengan siswa tetapi juga dengan guru-guru yang mengajar di kelas serta manajemen sekolah. Sebagai walikelas, penulis dalam 2 minggu awal pertemuan tahun 2023 ketika dipercaya sebagai wali kelas menemukenali hambatan pada diri siswa binaan penulis, yaitu tidak percaya diri karena sebagian besar yang diterima dijurusan ini adalah mereka yang tidak lulus atau tidak diterima disekolah dimana mereka mendaftar sebelumnya atau lemparan dari jurusan lain karena sudah penuh kuotanya.
Inovasi yang penulis dan siswa bangun ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka bahwa kelas mereka adalah kelas unggul yang dinilai bagus oleh orang lain. Disisi lain penulis mengidentifikasi bahwa kepercayaan diri inilah yang menjadi permasalahan yang dihadapi siswa X Usaha Layanan Wisata. Sebagai walikelas penulis berupaya membangun kepercayaan diri ini dengan mewajibkan siswa untuk bertanya dan berdiri setiap mengajukan pertanyaan setiap guru mengajar dikelas mereka yang kemudian akan dicatat oleh temannya yang telah penulis beri amanat sebagai pencatat kebaikan yang dilakukan selama seminggu demikian juga pada minggu berikut dan seterusnya. Setiap siswa dengan kebaikan terbanyak akan diberi penghargaan oleh walikelas. Inovasi ini penulis evaluasi telah berjalan baik sesuai harapan dan telah merubah kepercayaan diri siswa binaan penulis walaupun belum seluruhnya. Tetapi komentar baik guru yang mengajar menjadi salah satu indikator keberhasilan.
Hasil inovasi ini mulai tampak terlihat dengan prestasi yang ditorehkan oleh siswa kelas ini ditingkat sekolah, seperti terpilih mewakili SMK Negeri 3 Kota Bima untuk mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Bima, Juara 2 Lomba Ceramah Agama Tingkat Sekolah, dan dua orang siswa kelas X Usaha Layanan Wisata SMK Negeri 3 Kota Bima mampu tampil memberi yang terbaik melalui tausiah Program “Sakanta” pada bulan Ramadan dan ditayangkan melalui Youtube sekolah. Keberanian untuk tampil juga ditunjukkan dengan keberanian mereka menjadi pelaksana upacara yang dipuji oleh kepala sekolah karena tampil sangat baik dan membawakan acara dengan dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Demikian juga dengan penampilan mereka pada kegiatan Imtaq Jum,at dengan penampilan ceramah yang memukau, MC dengan dua bahasa serta tampilan persembahan dengan atraksi yang sangat menghibur dengan sholawat yang dinyanyikan.
Untuk meningkatkan kegiatan pembinaan, sebagai walikelas penulis bekerjasama dengan orang tua melalui grup WA orang tua/wali yang penulis buat sebagai media komunikasi kegiatan siswa di sekolah kepada orang tua sekaligus untuk mengontrol bersama aktivitas siswa di sekolah dan di rumah. Berbagai informasi kegiatan siswa dikelas dan disekolah penulis sampaikan di grup demikian juga perkembangan siswa penulis sampaikan kepada orang tua/wali di grup. Ketika siswa sakit, alpa atau bolos sangat mudah kontrol karena orang tua/wali sangat aktif memberikan informasi di grup maupun japri ke walikelas. Berbagai permasalahan siswa sedikit banyak diketahui oleh walikelas dengan media grup WA yang dibuat termasuk permasalahan pribadi yang dibawa siswa ke sekolah yang harus mampu didampingi dan dicarikan solusi oleh penulis sebagai walikelas.
Penanganan siswa yang indisipliner sedikit banyak mampu teratasi dengan pendekatan personal dan kolaborasi guru dan orang tua melalui media WA. Pendekatan ini penulis rasakan cukup berhasil walaupun belum mampu optimal semua tertangani karena latar belakang dan permasalahan yang dihadapi siswa di rumah dan juga terbawa ke sekolah. Maka pendekatan personal terus penulis upayakan termasuk berkunjung ke rumah siswa dan bertemu langsung dengan orang tua untuk mendapat feedback secara langsung yang berguna bagi penulis dalam mendekati siswa binaan yang bermasalah sehingga penulis mencari solusi untuk menanganinya.
Kerjasama dengan guru-guru jurusan dan guru-guru yang mengajar dikelas X Usaha Layanan Wisata SMK Negeri 3 Kota Bima sedikit banyak sangat membantu dalam pendampingan dan pembinaan siswa sehingga mampu optimal dalam mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajarannya di sekolah. Komunikasi yang bersifat personal dengan guru kolega dan juga melalui kegiatan MGMP sangat memberikan input yang baik dalam menghadapi siswa binaan dengan beragam problematikanya. Semoga praktek baik ini menginsiprasi bapak/ibu guru di sekolah. (***)
Penulis adalah : Guru SMK Negeri 3 Kota Bima dan Kepala Badan Penjaminan Mutu Universitas Mbojo Bima
COMMENTS