BIMA, TUPA NEWS.- Untuk mengantisipasi dampak inflasi terhadap lonjakan harga garang khususnya pada akhir tahun, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bima Senin (04/12/2023) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Ruang Rapat Sekda yang dipimpin oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Iwan Setiawan, SE.
Iwan memaparkan ada empat hal yang mempengaruhi inflasi antara lain stabilitas harga, pengelolaan suplai dan demand (adanya keseimbangan, kelancaran distribusi dan menjamin ketersediaan pasokan barang). Oleh karena itu, lanjut Iwan, unit kerja terkait pemerintah daerah perlu mewaspadai perkembangan inflasi. langkah ini perlu dilakukan mengingat inflasi berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, peningkatan angka kemiskinan, sehingga perlu dikendalikan, tandasnya.
Pada sesi diskusi dan pembahasan rencana tindak lanjut yang mendengarkan sumbang saran para Kepala OPD terkait antara lain Kepala Bappeda dan Litbang Taufik ST,MT, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Amrin Munawar, SE, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Kamaludin, S. Sos, Kadis Ketahanan Pangan Ir. H. M. Natsir, Kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Drs. Ishala, Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Ahmad Yusuf, Kabag Perekonomian Setda Andi Haris Nasution, S.Sos. M. AP dan sejumlah pejabat eselon III OPD, dalam rakor dimaksud menyepakati sejumlah langkah.
Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi perkembangan harga di beberapa pasar Kecamatan seperti Pasar Sape, Woha dan Bolo. Juga operasi pasar kebutuhan pokok seperti beras, gula dan kebutuhan lainnya. Langkah lainnya yang perlu dilakukan adalah percepatan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) desa dan peningkatan kapasitas dan penguatan TPID untuk mengoptimalkan tugas pokok dan peran dalam penanganan masalah. (TN – 03)
COMMENTS