KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Kamis (04/04/2024) sore Komunitas Guru Penggerak Kota Bima atau Forum Group Discussion (FGD) mengelar acara buka bersama (Bukber) di Caffee dan Bar Sunshine Jalan Lintas Ule – Kolo.
Dalam laporannya Ketua Komunitas Guru Penggerak Kota Bima Hidayatturahman, S. Pd, Gr menyampaikan acara ini merupakan ajang silahturahmi bagi seluruh Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 3, 6 dan 8 sebanyak 106 orang guru. “Acara bukber ini sekaligus sebagai langkah awal untuk mengagendakan kedepan pemilihan Ketua Komunitas Penggerak Kota Bima sekaligus penyusunan program kerja dan insyaallah direncanakan setelah Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 9 yang diperkirakan bulan Mei akan datang,” urainya secara singkat.
Sembari menunggu waktu berbuka puasa, para guru hebat ini, mengisi dengan kultum singkat yang disampaikan
Dr. Abdul Munir yang merupakan seorang dosen di Universitas Muhammadiyah Bima sekaligus Fasilitator GP Angkatan 8. Dalam taujia singkatnya Abdul Munir menyampaikan ada hal penting dalam mensukseskan dihari akhir menuju kemenangan di bulan Ramadhan yabg barokah ini, yakni jauhi 2 sifat yaitu kikir dan sombong.
Kikir maksudnya, jangan pelit karena apabila dipelihara maka akan menjadi penyakit. Begitupun sebaliknya sombong jangan dipelihara karena nanti juga menjadi penyakit. “Jangan pelit bersedekah, jangan sombong dengan harta tahta dan jabatannya mu, karena sebagian milik kita ada juga hak orang lain. Misalnya, makan ayam goreng maupun ayam bakar. Jangan dimakan semua, emangnya tukang-tukangnya juga ditelan juga ya. Itulah maksudnya, bahwa sebagai milik kita ada juga hak orang lain,” tuturnya.
Ini ada seorang ASN dan pejabat punya gaji tetap, ketika ditagih zakat profesinya, kok dijawab minus gajinya. Ah, tidak masuk akal itu, kalau minus berati tidak ada untuk dimakan se senpun dan tinggal menunggu mati saja. “Itu penyakit mamanya jangan disimpan nanti-nanti bisa stroke dan kronis serta kena adzab dari Allah SWT. Kita harus belajar dari para petani dan nelayan hebat (golongan ekonomi renda), ketika mereka ditagih zakat mall dan fitrahnya, pasti mereka bayar secepat-cepatnya,” ulasnya.
Daoat dilaporkan pada ajang silahturahmi bagi guru penggerak yang ada di lintas Kota Bima tersebut yabg tergabung dari berbagai jenjang, ada dari kalangan guru sekolah dasar, menengan pertama dan atas maupun dari kalangan dosen dari berbagai kampus ternama di Bima ini. Secara serentak para guru hebat ini melontarkan “Slogan” Guru Penggerak, “Bergerak, Tergerak, Menggerakkan”. (TN – 01)
COMMENTS