
Foto ilustrasi bersumber dari google. Pasalnya, saat wartawan lakukan peliputan security setempat melarang untuk ambil gambar (foto). Anda dalam pengawasan kami, kata satpam tersebut.
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Patut dipertanyakan ulah seorang oknum Sales di Bank Mandiri Bima ber-inisial “Vi” yang diduga kuat merubah Platform (batas tinggi penetapan nilai kredit) tanpa sepengetahuan nasabah maupun pihak bank sendiri.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini (Tupa News), sejumlah nasabah yang dirugikan oleh oknum “Vi” mencapai puluhan orang. Para nasabah tersebut rata-rata ASN baik di Pendidikan (guru) dan pengawai struktural lainnya dibeberapa Kantor (OPD) baik di Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Mewakili para korban lainnya, salah seorang nasabah pada Tupa News menyampaikan rasa kecewanya pada pihak bank Mandiri. Pasalnya, ketika pihaknya meminta print out koran terakhir direkening nasabah masing-masing, malah pihak Bank Mandiri dinilai lepas tanggung jawab malah memberikan print koran enam bulan sebelumnya sedangkan bulan sesudahnya tidak diindahkan.
Selain itu, oknum “Vi” ini dinilai nekat dengan memegang Buku Tabungan dan ATM Bank Mandiri atas nama nasabah yang ambil kredit lewat sales “Vi” itu. “Nilai Platform bervariasi yang dilakukan oknum “Vi”, ada yang dari Rp. 180 Juta menjadi Rp. 400-jutaan, yang ambil Rp. 300 Juta menjadi Rp. 500-jutaan dan Rp. 100 Juta menjadi Rp. 275 Juta. Lucunya lagi, ada yang ambil Rp. 300 Juta menjadi Rp. 325 Juta saja,” ini miris sekali kata nasabah yang egang namanya disebutkan.
Masih kata nara sumber terpercaya ini yang ditemui belum lama inih, terkait cicilan setiap bulan dari nasabah dengan potongan gaji. Katanya, tidak ada masalah terkait kewajibannya dan tidak ada tunggakan dan tetap lancar pokoknya. Namun yang dipertanyakan kami sebagai korban, kenapa nilai Platform dapat dirubah oleh oknum “Vi”. Tentunya akibat ulah “Vi” ini mengakibatkan kerugian mencapai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah yang dialami para korban. “Hingga berita ini tayang, kami selaku para korban belum mendapatkan kepastian (solusi) dari pihak Bank Mandiri dan hanya sekedar wawancara dan mendatangi kami ditempat kerja saja,” jelas sumber ini.
Sementara itu, dari berbagai sumber lainnya juga melaporkan pada media ini bahwa oknum “Vi” tidak hanya berperan dapat merubah platform saja, akan tetapi juga terlibat menggelapkan sejumlah tabungan deposito para nasabah yang ambil pinjam kredit lewat “Vi”. Tercatat, ada beberapa korban yang dijanjikan ada program baru, jadi tabungan harus disimpan 50 porsen saja dan ternyata setelah 6 bulan kemudian para nasabah cek saldo direkeningnya, udah Nol Rupiah alias saldo kosong.
Patut diduga, “Vi” memiliki jabatan strategis di Bank Mandiri Bima walaupun dibilang hanya sebagai Sales, tapi ternyata karyawan bank asal Kabupaten ini dinilai memperkaya diri dengan penampilan yang super. Selain itu, ternyata Misuanya juga terlihat kasus yang sama di bank yang berbeda.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bank Mandiri Bima melalui Super Feser Hardin
(yang membawahi sales) mengatakan oknum “Vi” ini sudah tidak masuk kantor tanpa alasan sejak Desember 2024 lalu dan pihak bank sudah melakukan pemblokiran terhadap buku rekening dan ATM milik nasabah yang menjadi korban maupun yang diindikasikan Terkait masalah yang sama, tegas Hardin pada wartawan Jum’at (24/01/2025) pagi.
Kata Hardin, “Vi” ini adalah sales, sudah lama dan bisa dibilang senior di Mandiri Cabang Bima dan para sales bank ini menyebar dan mereka menjual prodak dibeberapa OPD. “Sudah kita periksa oknum sales ini, dan silahkan wawancarai pimpinan saya yang lebih tahu,” bebernya.
Saat ditanya media ini, bagaimana “Vi” bisa mainkan Platform dan sebenarnya nilai bunga dari kredit di Mandiri ini berapa nominalnya..?. Menanggapi hal itu, Hardin menyampaikan 10-12 porsen untuk yang reguler, sedangkan yang kena promo bisa sampai 8 porsen saja, tuturnya.
Tapi perlu saya bawahi, seperti data nilai tawaran oknum “Vi” yang dibeberkan oleh wartawan. Pihaknya bank tidak tahu menahu dan itu ranahnya para seles, tutupnya. (TN – 01)
COMMENTS