![]() |
Ach. Fathoni Kepala Perpusda bersama Mami Retno, keduanya menunjukkan hasil kesepakatan (MoU) terhadap Kerjasama Literasi. |
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Bertempat di Lantai III (Paruga To’i Drs. H. M. Nor Latif) Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima, Senin (19/06/2023) Lembaga PAUD / Taman Kanak – Kanak Kusuma Bangsa mengelar acara pisah sambut siswanya Angkatan Ke-VII Tahun Pembelajaran (Tapel) 2022-2023 dengan Tema : Bersama Kita Bisa.
Selain melepas siswa-siswinya sebanyak 10 orang tersebut, Lembaga Kusuma Bangsa juga melakukan Kerjasama Literasi bersama Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima, yang dibuktikan kedua belah pihak melakukan penandatanganan (MoU) didepan wali murid dan jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima.
Menurut Kepala TK Kusuma Bangsa Retno Utami, SE, S. Pd., Kons menjelaskan, kegiatan ini terlaksana atas sumbangan dari wali murid dan sumbangan lembaga Kusuma Bangsa. “Ingat anak-anak ini tidak nakal tapi mari kita dirumah (orang tua) introspeksi diri, apakah anak kita dibekali dengan Hp atau tidak,” ucapnya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Kusuma Bangsa Drs. H. Darwis mengatakan, sekolah ini belum memiliki bangunan tetap dan masih menyewah kontrakan dan sudah tiga tahun terakhir ini pihaknya mencari tempat untuk kegiatan KBM dan alhamdulillah tahun ajaran 2023/2024 ini baru bisa mendapatkan bangunan yang baru untuk ditempati, namun tetap disewakan, ujarnya.
Lanjutnya, banyak kritikan terkait pelepasan siswa selama ini, tapi apa yang dilakukan Kusuma Bangsa tidak membebani wali murid dan terbukti pelaksanaan kegiatan ini atas kesepakatan. “Masih banyak anak-anak kita yang membutuhkan sekolah yang berkebutuhan khusus, jadi patut diberikan apresiasi kepada pihak sekolah Kusuma Bangsa yang terus meningkatkan mutu pendidikan,” jelasnya.
Selain itu, sekolah ini banyak melakukan terobosan seperti hari ini berhasil melakukan kerjasama literasi dengan dinas perpustakaan dan arsip daerah Kota Bima. “Ketika sekolah sudah memiliki bangun sendiri, ada rencana pihaknya melanjutkan satu atap dengan jenjang SD. Tapi yang menjadi kendala kita saat ini adalah kebutuhan guru, karena kurang sekali,” katanya.
Pada prinsipnya, satuan pendidikan ini tanpa hadirnya orang tua tidak lengkap, jadi kolaborasi antara berbagai pihak sangat diharapkan untuk memajukan dunia pendidikan tentunya, tutup H. Darwis. (TN – 01/Adv.)
COMMENTS