KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Kota Bima Tahun 2023 digelar Rabu (08/03/2023), dimana di 5 Kecamatan se Kota Bima, masing-masing diwakili oleh SDN 59 Rasalewi (H. A. Latif, S. Pd.I) sebagai Duta Kecamatan Asakota, Kecamatan RasanaE Barat SDN 45 Pane (Nurhana, S. Pd), Kecamatan Mpunda SDN 61 Karara (Maryani, S. Pd), Kecamatan RasanaE Timur SDN 66 Kuta (Zulkarnain, S. Pd) dan Kecamatan Raba SDN 52 Busu (Murni, S. Pd).
Adapun tim penilai yang tergabung dalam lomba ini, yakni Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kesehatan (Dikes) dan Bagian Kesra Setda Kota Bima.
Adapun indikator penilaian tersebut yakni, diantaranya pemeriksaan ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang kelas, Raung perpustakaan, tempat ibadah, ruang Unit Kegiatan Siswa (UKS), fasilitasi Sanitasi, kamar mandi, WC dan Peturasan.
Pada media ini, Sekretaris Dinas Dikpora Kota Bima Taufikurrahman, M. Ap mengatakan, beberapa indikator penilaian diatas, seperti UKS, dan Administrasi yang ada disekolah. Sementara terkait, kesehatan otomatis pihak sekolah bekerjasama dengan Puskesmas di kecamatan masing-masing. “Khusus penilaian pada program lingkungan sekolah, diharapkan munculnya inovasi. Untuk kebersihan adanya pemisahan sampah organik dan non organik, serta penilaian Kantin sehat yang menyajikan makanan yang steril dari bahan pengawet (Snack lokal),” ujar Taufikurrahman.
Selain itu, sanitasi harus baik, kondisi sarana dan prasarana seperti Toilet (WC) harus dalam keadaan bersih dan bercahaya, sarana dan prasarana juga harus mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). “Diharapkan bagi sekolah jangan hanya mengejar juara saja pada lomba ini, tapi agar nilai yang dinilai tim dapat dipertahankan sehingga dalam lingkungan sekolah itu harus hidup bersih dan sehat,” harap Taufikurrahman.
Sementara itu, Kepala SDN 61 Karara Maryani, S. Pd sangat mengharapkan agar sekolah yang dipimpinnya itu bisa lolos di tingkat Kota Bima ini, sehingga dapat menjadi duta bagi Kota Bima untuk berjuang lagi di tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat nanti. “Adapun kegiatan sehari-hari di sekolah ini, seperti hari Senin (Upacara kenaikan bendera), Selasa (Senam bugar), Rabu (Sarapan bersama), Kamis (Literasi), Jum’at (Yasinan dan doa) dan Sabtu (gotong royong). Insya Allah beberapa item dan kriteria dalam lomba dimaksud, sekolah kami sedikit-demi sedikit sudah dibenahi, diantaranya sudah memiliki Kantin sehat.
Kami juga berterimakasih pada jajaran Komite Sekolah dibawah pimpinan Drs. Maskur Ketua Komite SDN 61 Karara (Mantan Camat di Kabupaten Bima) yang sangat antusias mendukung lomba ini. Tidak hanya dukungan moril saja yang dilakukan oleh Ketua Komite Drs. Maskur ini, tapi juga dukungan dana juga diserahkan oleh beliau, kata Ibu Maryani didampingi Nuraini, S. Pd selaku Pengawas SD di Kecamatan Mpunda.
Dalam testimoninya tim penilai, saat melakukan penilaian di SDN 61 Karara, pimpinan rombongan yang dipimpin oleh Endang Kurniawati, M. KPd dari Dinas Dikpora menyampaikan bahwa lomba ini tetap digelar setiap tahunnya dan perlu kami tekankan bahwa sekolah harus tetap bersih agar tetap sehat. Apalagi saat ini sedang musim hujan, sehingga diharapkan tetap menjaga kebersihan maka kita bisa dijauhkan dari Demam Berdarah Dengue (DBD). “Jadi dengan menjaga kebersihan lingkungan itu sangat penting, baik diruang kelas, lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar kita,” tutup Endang.
Mewakili tim lomba, Haerunas, MM utusan dari DLH mengatakan, ini sekolah yang ke 5 pada penilaian yang dilakukan pihaknya tingkat SD dan sekolah ini cukup secara kriteria berwawasan lingkungan, dengan memanfaatkan halaman dengan menanam tanaman bunga maupun jenis pohon buah-buahan, linkungan dan ruang kelas juga bersih.
Tinggal di SDN 61 Karara ini, pengolahan sampah Non Organik saja yang tidak ada, sedangkan sampah non organik untuk dimanfaatkan untuk kompos. Sementara untuk toilet masih kurang 1 lokal lagi untuk WC laki-laki, soalnya WC yang nampak hanya 3 lokal saja atau 2 untuk putri dan 1 putra.
Inovasi di SDN 61 Karara luar biasa sekali ada tulisan kertas kecil (poin-poin), maksudnya setiap siswa disini wajib menulis apa yang diketahui dan lihatnya dan hasil ditempel ditempat yang disediakan, pungkasnya. (TN – 03)
COMMENTS