KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima menggelar Lomba Tata Upacara Bendera (TUB) dan Peraturan Baris Berbaris (PBB) Tingkat Kota Bima Tahun 2024 dalam rangka Hari Sumpah Pemuda. Pada Kamis (14/11/2024) dari hasil pantauan langsung media ini (Tupa News) Bidang Pemuda dan Olahraga (Pora) melakukan penilaian di Kecamatan Asakota, tepatnya di SDN 1 Melayu, SDN 59 Rasalewi dan SDN 68 Kolo (3 sekolah dasar).
Bidang Pora setiap tahunnya dalam menghadapi lomba TUB ini bekerjasama dengan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Bima. Penilaian lomba Tata Upacara Bendera tingkat sekolah biasanya meliputi: Ketepatan baris-berbaris sesuai tata upacara bendera, Kekompakan, Kerapian, Kedisiplinan.
Selain itu, penilaian juga bisa dilakukan berdasarkan unsur-unsur tertentu, seperti: Penampiran, Suara, Teknis gerakan, Penjiwaan, Formasi memasuki dan meninggalkan lapangan.
Dalam lomba TUB, biasanya ada beberapa tim yang diumumkan sebagai juara, seperti juara 1, 2, dan 3, serta juara harapan 1, 2, dan 3. Para juara akan mendapatkan hadiah berupa trophy, sertifikat juara dan uang pembinaan.
Terpantau dalam setiap tampilan para peserta (sekolah) TUB tersebut, yakni (Petugas Upacara) ada Pasukan Inti, Regu Padura, petugas Paskib, pengatur upacara, pemimpin upacara, pembawa tes pancasila, pembaca doa, pembawa UUD 1945, pemandu upacara dan pembina upacara.
Penilaian pertama pada Kamis pagi itu, diawali di SDN 1 Melayu, kedua SDN 59 Rasalewi dan ketiga di SDN 68 Kolo.
SDN 59 Rasalewi H. A. Latif, S. Pd I, selaku Kepala Sekolah pda Lomba TUB kali ini mengangkat Tema : “Dengan lomba tata upacara bendera kita tanamkan nilai-nilai kebangsaan, persatuan dan kesatuan serta falsafah PO-5 dalam kehidupan generasi muda”.
PO 5 merupakan Pomaamaasiaka (Saling Menyayangi), Popiapiara (Saling Memelihara), Pomaemaeaka (Saling menghargai), Poangka-angkataka (saling mengangkat martabat dan toleransi) terakhir, Pobincibinciki kuli (saling menjaga perasaan).
Dalam amanat pembina upacara yang dibacakan oleh M. Tayeb, S. Pd guru Kelas II yakni :
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati,
Bapak/ibu guru beserta Tenaga Kependidikan SDN 59 Rasalewi Kota Bima yang saya hormati,
Para Tim Juri LombaTata upacara bendera yang saya hormati
dan juga Tim Dinas Dikpora kota Bima yang saya hormati pula.
Siswa dan siswi yang saya sayangi dan saya banggakan.
Alhamdulillah
Mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, berkat nikmat dan hidayah-Nya lah kita masih bisa hadir dalam upacara bendera hari Senin ini dengan keadaan sehat walafiat
Solawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita baginda Nabi Besar Muhammad SAW, semoga syafaatnya mengalir kepada kita di yaumul akhir nanti.
Anak-anakku yang saya banggakan, saat ini saya berdiri di hadapan kalian selaku Pembina pada lomba Upacara akan menyampaikan sedikit amanat sesuai denga Tema “Dengan Lomba
Tata Upacara bendera Kita Tanamkan Nilai – nilai kebangsaan,Persatuan dan Kesatuan serta falsafah PO-5 dalam Kehidupan Generasi Muda”.
Dengan selalu kita melaksanakan upacara bendera diharapkan kian mempertebal semangat kebangsaan, cinta tanah air, patriotisme, semangat dan nilai-nilai kepahlawanan, idealisme serta membangkitkan peran kalian anak-anakku sesuai falsafah PO-5 Yaitu rasa saling menyayangi,saling menghargai,saling mengangkat martabat dan Toleransi serta saling menjaga perasaan dalam kehidupan Berrbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, budaya upacara bendera seperti ini terus kita dilaksanakan.
Anak-anakku yang yang Bapak/ibu guru Banggakan.
Setiap hari Senin kita selalu melaksanakan Upacara untuk kita tanamkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.karena
Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang merupakan landasan utama bagi bangsa ini. Nilai-nilai Pancasila memegang peranan penting dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia. Untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan Pancasila di kalangan pelajar, maka telah dilaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Upacara Bendera merupakan salah satu tradisi yang sangat kental dengan semangat nasionalisme di Indonesia. Upacara ini bukan hanya sekadar seremoni formal, tetapi juga simbol dari kesetiaan dan cinta kepada negara.
Semoga kita semua akan selalu melaksanakan nilai-nilai kebangsaan,nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari -hari .
Jadilah anak Indonesia yang cerdas dan berakhlakul karimah .
aamiin ya Rabbal ‘aalamin
Demikian yang dapat saya sampaikan untuk menjadi perhatian kita semua.
BILLAHI TSUFIK WAL HIDAYAH,WASSAALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAAKAATUH.
(TN – 01/Advetorial)
COMMENTS