Maria Ulfah, ST Kepala SMPN 15 Kota Bima. |
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Apa itu Melangit, berikut pemaparan Kepala SMP Negeri 15 Kota Bima Maria Ulfah, ST pada media ini Senin (13/03/2023) ketika wartawan ini bersilaturahmi dengan kepala sekolah yang baru dilantik Senin (20/02/2023) lalu oleh Walikota Bima.
Katanya, Melangi merupakan kepanjangan dari (Melangkah Bangun Komitmen dengan Ilmu, Iman dan Karakter), ya dalam waktu dekat ini kami akan segera melaunching program sekolah ini secara umum. Akan tetap kami saat ini sedang menyusun program apa saja yang mendukung program tersebut. “Insya Allah dalam waktu dekat ini akan segera di launching program Melangit ini,” ujar Ulfah sapaan akrabnya ketika ditemui diruang kerjanya.
Adapun beberapa program yang mendukung Melangit ini, diantaranya Budaya 3 S (Sapa, Salam dan Senyum) dan Tiga Kata Sakti (Tolong, Terimakasih dan Maaf). Artinya pada 3 S ini, setiap pagi untuk setiap harinya, guru dan termaksud dirinya sendiri sebelum jam 07.00 Wita sudah standby disekolah sebelum siswa hadir. Jadi guru akan memberikan senyuman pada siswanya dari pintu gerbang, begitupun siswa sebaliknya.
Setelah itu, dilanjutkan siswa membawakan salam dan gurupun membalas (menjawab salam itu) dan dilanjutkan lagi jabat tangan. Sementara pada Tiga Kata Sakti, artinya jika kita mengharapkan bantuan dari oranga lain maka wajib mengatakan tolong, jika diberikan atau dibantu maka kita wajib berterimakasih, sedangkan maaf apabila keliru atau melakukan kesalahan maka segera minta maaf. “Ini 3 S dan Tiga Kata Sakti merupakan membentuk karakter anak didik dan sudah termaksud dalam Program Melangit khususnya Iman dan Taqwa,” jelasnya.
Selain itu, program unggulannya lainnya yakni untuk meningkatkan Imtaq, seperti hantaman Al Qur’an dan tilawah, hafal zus 30 (ini target dan apabila dilewati merupakan program yang istimewa), Sholat dhuhur bersama (berjamaah) setiap hari sebelum jam pulang kecuali hari Jum’at. “Saya meminta maaf kepada seluruh dewan guru yang ada di SMPN 15 Kota Bima, mungkin saya keliru dalam memimpin, tapi ini semua demi kebaikan kita semua dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini tentunya,” pungkasnya.
Lanjutnya, masih terkait program Melangit, pihaknya akan mengadakan Religi Camp (satu hari saja) setiap 1 kali dalam 1 semester. Jadi mereka (siswa) diajarkan untuk bangun subuh-subuh, lakukan Sholat tahajud, sholat subuh, olahraga pagi dan sholat Dhuha serta kegiatan keagamaan lainnya yang dilakukan pada siang harinya.
Saat ini juga dirinya (Maria Ulfah, red) sudah membagi kelompok per siswa setiap minggunya, untuk membersihkan Toilet (WC) siswa. Pasalnya, kelihatan sekali toilet disekolah ini kurang nyama (kurang bersih), sehingga per kelompok siswa itu ada guru pembinanya masing-masing untuk mengontrol program kebersihan toilet ini. “Kebersihan adalah sebagian dari Iman, dan hal ini sudah termaksud dalam program Melangit tadi,” terang Ulfah mantan guru SMPN 2 Kota Bima dan mantan Pengawas Pendidikan Kota Bima jenjang SMP.
Diakhir wawancara tersebut, Ulfah menyampaikan kesulitannya dalam menghadapi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) Tahun Ajaran Baru 2023/2024 ini. Pasalnya, ini juga menjadi tantangan bagi sekolah yang dipimpinnya, sebab sekolah yang menjadi zona (wilayah) yakni di Kelurahan Oi Fo’o dan Kelurahan Nitu. “Warga Oi Fo’o si 100 porsen masuk semua disini, tapi warga Nitu tetap loncat pagar, yakni sekolah di SMP Mpunda dan SMP di Raba. Makanya, saya lakukan kunjungan silahturahim pada Lurah di masing-masing kelurahan tersebut, agar siswa di Nitu pada khususnya mau sekolah di sini,” ucapnya. (TN – 01)
COMMENTS