
Kadis Dikpora, Ketua MKKS Abdi didampi pengawas dan dewan pendidikan.
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Sabtu (22/03/2025) sore bertempat di SMP Islam Terpadu (IT) Insan Kamil menggelar Buka Bersama (Bukber) jenjang SMP Negeri/Swasta se Kota Bima. Kegiatan yang berlangsung di Aula Lantai II SMPIT Insan Kamil tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima Drs. Supratman, M. Ap, didampingi Ketua Dewan Pendidikan Kota Bima Drs. H. Juanda, M. Pd, Sekdis Muhammad Humaidin, M. Pd, Ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) SMP Ruslan, S. Pd beserta anggota dewan pendidikan lainnya dan seluruh Kepala SMP negeri/swasta.
Tertulis di spanduk : Rapat Rutin dan Bukber MKKS SMP Kota, “Membangun komitmen yang kuat, meningkatkan Iman, meraih berkah Ramadhan”.
Dalam kata pengantarnya Abdi, S. Pd selaku Ketua MKKS menjelaskan bahwa pertemuan ini sekaligus silahturahmi yang bertepatan dengan bulan Ramadhan juga agenda evaluasi. “Perlu disampaikan ada kecemasan bagi guru terkait sertifikasi yang diambil langsung oleh pusat. Berdasarkan Komunikasi kami dengan Kasi PTK Bidang Dikdas Dikpora, bahwa saat ini dinas Dikpora sedang melakukan pendataan bagi guru penerima sertifikasi dan berapa nilai gaji guru tersebut,” ujar Kepala SMPN 5 Kota Bima ini.
Selain itu, Abdi juga melaporkan terkait rapot pendidikan disekolah jenjang SMP terdapat: ada yang meningkat, rendah, tetap dan merah. Selanjutnya, Abdi juga menghimbau kepada seluruh sekolah untuk tingkatkan kolaborasi dengan komite sekolah masing-masing. Pasalnya, dewan pendidikan berkaitan juga dengan komite sekolah, jelas Abdi.
Sementara itu, disambutan kedua, Ketua Dewan Pendidikan H. Juanda dalam pengantarnya mengatakan, progres pendidikan (nilai raport) disekolah ada yang naik, turun dan bertahan, begitupun ada masalah terkait sertifikasi.
Menurutnya, berdasarkan Hasil Money (Monitoring dan Evaluasi) dewan pendidikan di lima Kecamatan se Kota Bima, alhasilnya ada sekolah yang sehat dan ada juga yang tidak sehat. Contoh, sekolah sehat yang kami maksud yakni SMPN 2 Kota Bima memiliki 1000 lebih siswa dan SMPN 1 Kota Bima 900-san total siswanya, sedangkan SMPN 3 dan SMPN 9 Kota Bima hanya memiliki 60 warga belajar. “Jadi walaupun segudang prestasi yang dimiliki sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan, sangat bergantung dari jumlah warga belajar (siswa) tentunya”, ujarnya.
Kata Juanda, dari hasil money pihaknya diseluruh sekolah menemukan ada utang berantai dari mantan Kepala sekolah hingga kepala sekolah yang baru. “Ini rupanya sudah menjadi budaya tentunya dan inilah yang harus kita putuskan mata rantai dimaksud,” bebernya, sembari menjelaskan bahwa Komite Sekolah bersifat sumbangan dan bantuan bukan memunggut, jadi inilah pola yang kami lemparkan pada sekolah agar Satuan Pendidikan berkolaborasi dengan Pengurus Komite Sekolah.
Sedangkan disambutan terakhir, Kadis Dikpora Supratman, selama 6 bulan saya tinggalkan dinas ini setelah menjadi Pj Sekda, jadi pasti ada perubahan dan kemajuan. Seperti isu yang berkembang, ganti menteri maka ganti pula kurikulum. Tapi, kata Supratman Alhamdulillah ganti menteri iya, tapi kurikulum merdeka masih berjalan dan dipakai oleh menteri yang baru. “Mari guru untuk selalu bergerak dan berlari, walaupun kurikulum ini belum tajam tapi dukungan daerah tetap kita utamakan agar kurikulum dimaksud tajam,” ungkap Supratman.
Supratman juga menghimbau, perangi narkoba sangat berat karena narkoba sudah masuk ke jenjang pendidikan. Jadi majunya dunia pendidikan yakni harus adanya keterlibatan masyarakat lewat komite sekolah. Pasalnya, terjadinya dampak negatif dari siswa ini seperti tawuran belum lama ini hingga jatuhnya korban meninggal dunia. “Hal ini terjadi di luar sekolah, jadi kerja sama dengan oran tua lebih penting dan disekolah agar nilai Imtaq-nya harus ditingkatkan. Ayo sekolah guna dana BOS untuk bayar ustadz masuk sekolah, sehingga siswa tertanam ilmu agama, akhlak dan adapnya,” harapnya.
Lanjutnya, pengaruh Hp (Hanphone) sangat berat bagi kita yang ada di pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa. Karena saat ini Hp nomor 1, malahan kita orang tua perhatikan Hp, sedangkan anak-anak kita tidak tahu sudah pulang rumah atau tidak. “Dirumah (liburan) anak-anak itu banyak membaca buku seharusnya, tapi sekarang berbeda anak-anak hanya main Hp, bermain-pun kurang.
Sementara terkait sertifikasi, mengingat pembayaran sudah diambil oleh pusat, maka kami dari dinas hanya mengimbau agar guru-guru penerima manfaat melengkapi data-data penunjang dan apabila masih miskomunikasi, agar langsung merapat ke dinas untuk dicarikan solusinya.
Dalam rangka mendukung 100 hari kerja kepala daerah (Walikota Aji Man dan Wakil Walikota Aba Feri). Supratman mengajak seluruh kepsek, guru dan siswa diseluruh satuan pendidikan kiranya dapat bekerjasama agar Kota Bima bersih, indah dan nyaman, harapnya. (TN – 01)
COMMENTS