HomeKota BimaPendidikan

Pembiasaan Cuci Tangan “KARASO KARAMA” di SDN 5 Rabangodu Utara

Nuralamsyah (Alam) guru PJOK SDN 5 Rabangodu Utara saat arahan siswanya untuk selalu cuci tangan usai jam olahraga.

KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Apa itu “KARASO KARAMA”, merupakan bahasa daerah Bima yang berarti pembiasaan cuci tangan. “KARASO KARAMA” merupakan kepanjangan dari “Karawi Maraso Kai Waca Rima” (yang sama juga menggunakan Bahasa Daerah Bima).

Program “KARASO KARAMA” ini dilakukan setiap hari, bagi Kelas yang melaksanakan olahraga (Mapel PJOK) dan hal itu terbukti pada Selasa (30/07/2024). Program budaya sehat dengan pembiasaan cuci tangan ini adalah motto (slogan) Sekolah Pengger uni, yakni “BerKarya” (Berprestasi, Berkarakter dan Berbudaya), ujarnya.

Program budaya sehat di SP SDN 5 Rabangodu ini bernama “KARASO KARAMA” yang dilaksanakan setiap hari salah satunya sebelum dan setelah kegiatan mata pelajaran olahraga.

Menurut Nuralamsyah, S. Pd selaku guru PJOK sekolah setempat, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun generasi muda yang berprestasi, berkarakter, berbudaya sesuai dengan moto sekolah (SDN 5 Rabangodu Utara). “Ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan siswa yang terintegrasi dengan pola hidup sehat,” ujarnya.

Masih lanjut Alam sapaan akrab Nuralamsyah selaku tim inovasi Karaso Karama menjelaskan dan mengarahkan peserta didik akan pentingnya budaya sehat dengan pembiasaan cuci tangan dan memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang pola hidup sehat dan melalui hal ini dapat diharapkan untuk membentuk pola hidup sehat sejak dini.

Partisipasi komunitas sekolah bersama melibatkan partisipasi aktif dari orang tua, guru dan seluruh civitas sekolah membantu dalam mempersiapan seluruh kebutuhan yang diperlukan dalam mensukseskan program tersebut.
Dengan adanya program budaya sehat dengan pembiasaan cuci tangan, SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima diharapkan dapat terus mencetak generasi muda yang sehat, cerdas dan berkarakter.

Program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama antara sekolah, orang tua dan komunitas dapat menciptakan lingkungan belajar yang bersih, positif dan mendukung perkembangan siswa secara holistik, tutup Alam. (TN – 02)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0