HomeKota BimaPendidikan

Penuhi Kebutuhan Keluarga, Siswi SMPN 5 Kota Bima Jual Jajan di Sekolah

Khusnul Fahida siswi kelahiran Tanggerang (tengah) didampingi Kepsek Abdi dan Rosmiati selaku guru BK SMPN 5 Kota Bima.

KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Khusnul Fahida siswi Kelas VIII-II di SMP Negeri 5 Kota Bima asal Kelurahan Rontu RT 08 RW 04 Kecamatan Raba Kota Bima sejak kedua orang tuanya sakit memberanikan dirinya untuk jualan jajan dalam ruang kelas hingga jual Keliling dalam lingkungan sekolah. Khusnul sapaan akrab siswi ini selain siswa yang rajin dan taat beribadah harus membantu kedua orang tuanya demi mendukung sekaligus menutupi kebutuhan ekonomi bagi keluarganya.

Kini dirumahnya (di Bima) Khusnul tinggal bertiga bersama sang ayah, ibu dan adiknya yang masih duduk di bangku SD Kelas VI (SDN 49 Rabangodu Selatan). Khusnul ini merupakan putri dari pasangan Syafruddin Ismail (Ayah) dan Hadijah (Ibu) dari 5 bersaudara dan Khusnul ini merupakan putri ke-4 dan ternyata sebelumnya Khusnul lahir dan besar di Kota Tanggerang Propinsi Banteng. Sehingga terakhir Khusnul duduk di Kelas VII di SMP Muhammadiyah 5 Tanggerang dan pindah SMP Danul Janah Tangerang Kelas VII baru pindah ke Bima (SMPN 5 Kota Bima).

Gadis remaja dan mandiri ini ketika diwawancarai wartawan Tupa News diruang kerja Kepala SMPN 5 Kota Bima Abdi, S. Pd Rabu (29/02/2024) didampingi guru BK (Bimbangan Konseling) Rosmiati, S. Pd menceritakan kisah hidupnya di daerah lain (Perantauan). Katanya, di Tanggerang dirinya bersama keluarganya hidup bahagia layaknya seperti keluarga lain pada umumnya.

Tidak hanya itu, di Tanggerang mereka (keluarga kecil) ini memiliki rumah tinggal pribadi bukan kontrakan (disewakan). Dimana sang ayah (Syarifuddin Ismail) berprofesi sebagai tenaga security (Satpam) di PT Pegadaian Tanggerang, sedangkan ibu (Hadijah) karyawan minuman kesehatan usus (susu) Yakult. Nah, tepatnya pada Tanggal 19 Februari 2023 lalu sang ayah sudah diserang penyakit struk. Akhirnya dalam kurung waktu 3 bulan harus meninggalkan kantor, akibat struk ringan dibagian tangan dan kakinya, sang ayah langsung dikeluarkan oleh pihak kantornya.

Akibatnya pasangan Syafruddin Ismail dan Hadijah bersama kedua anaknya ke Bima dan sang ibu-pun pilih keluar dari tempat kerjanya karena harus ikut sang suami ke Bima (Pulang kampung). Parahnya lagi, baru beberapa bulan tinggal di Bima Hadijah-pun jatuh sakit (Katarak) pada kedua matanya dan hanya mampu membiayai operasi pada bagian kanan saja dan satunya lagi sebelah kiri akan dioperasikan dalam waktu dekat ini sambil mengumpulkan biaya. “Ibu saya sebelumnya di Tanggerang sudah di operasi karena mengalami penyakit yang berbeda (Kristal) dan nyampe di Bima diserang Katarak lagi,” cerita piluhnya.

Masih cerita Khusnul, selama di Bima ibunya hanya bisa bikin jajan (snack basah dan kering) dirumah dan jual jagung rebus dan bakar dihalaman rumah dan kadang jual Keliling kampung untuk menutupi kebutuhan hidup bagi ketiganya. “Hal yang dilakukan ibu adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, semenjak sang ayah jatuh sakit. Sedangkan dirinya pada pagi hari harus menuntun ilmu (bersekolah),” kata Khusnul.

Atas dasar tutupin kebutuhan ketiganya, akhirnya Khusnul untuk berjualan disekolah demi meringankan ekonomi keluarga dan tambah-tambah jajan, dirinya memberanikan dirinya untuk berjualan disekolah dan jualannya-pun ditenteng hingga kedalaman ruang kelas saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.

Katanya, jajan yang dirinya jual dari 40 ribu (paling banyak), hingga paling rendah 20 ribu dan pada prinsipnya jualannya tetap laku dan kadang habis terjual. Adapun harga jajan yang dia jual yakni 2 ribu per biji dengan 3 jenis jajan kering seperti basren dan sejenisnya. “Tujuan saya hanya satu, yakni membantu ekonomi keluarga dan tambah-tambah uang jajan-lah,” ucapnya dengan senyuman ciri khasnya.

Dari catatan wartawan ini, dapat diuraikan tiga saudara Khusnul lainnya yang masih ada di Pulau Jawa. Yakni, yang pertama bernama Muhammad Rairaka di Jakarta yang saat ini sedang kuliah (S-1) sambil bekerja, yang kedua bernama Muhammad Dewa sudah menikah dan tinggal di Tanggerang bersama istri dan anaknya, sedangkan yang ke-3 bernama Jahra Putri Aulia Kelas XII di SMK Tanggerang dan tinggal bersama orang tua angkatnya.

Sementara Kepala SMPN 5 Kota Bima Abdi menjelaskan, bahwa yang bersangkutan adalah siswa yabg rajin dan punya nama baik disekolah ini, selain itu siswi ini taat ibadah dan terbukti masuk waktu dhuhur tetap ada di mushola sekolah ini. “Siswi ini memiliki semangat yang tinggi dan Tahun 2023 kemarin sempat maju sebagai calon Ketua OSIS, walaupun tidak terpilih (kalah),” singkatnya. (TN – 01)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0