Asisten 1 Setda Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin,, M. Ap (foto). |
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Asisten 1 Setda Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin,, M. Ap memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) yang membahas audit kasus stunting dan evaluasi hasil tindak lanjut pasca diseminasi Tahap 1, yang berlangsung di Aula Pemerintah Kota (Pemkot) Bima pada Senin (16/10/2023).
Dalam rakor tersebut Drs. Alwi Yasin didampingi beberapa Kepala Perangkat Daerah terkait, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan lembaga-lembaga sosial lainnya.
Dalam sambutannya, Asisten 1 mengungkapkan tingkat stunting yang dilihat dari prevalensi secara nasional mencapai 34 porsen di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada akhir Tahun 2022.
Dengan demikian menjadikannya salah satu dari lima daerah dengan tingkat stunting tertinggi di Indonesia, namun ada perkembangan positif, di mana angka stunting di NTB telah turun menjadi 12,61 porsen hingga saat ini. Angka ini akan terus dipantau dan dievaluasi lebih lanjut pada bulan Desember 2023 mendatang.
Alwi Yasin menekankan bahwa untuk menurunkan angka stunting, perlu menjalankan empat tahapan yaitu Plan, Do Check, and Action. “Langkah pertama yaitu perencanaan yang baik dan berbasis data, kedua pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang telah dibuat, kemudian evaluasi untuk mengidentifikasi kekurangan yang perencanaan yang telah dibuat, dan terakhir tindakan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target yang ditetapkan pada perencaan yang telah dibuat,” ungkapnya.
Rapat ini merupakan kelanjutan dari audit kasus stunting yang telah dilakukan sebelumnya, serta evaluasi terhadap diseminasi informasi tahap 1 yang telah disebarluaskan kepada masyarakat.
Hasil dari evaluasi ini akan menjadi dasar bagi Pemkot Bima untuk mengambil tindakan yang lebih terarah dan efektif dalam menanggulangi stunting atau menurunkan angka stunting di Kota Bima.
Pemkot Bima berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan anak-anak di wilayah ini dengan mengatasi masalah stunting. Rakor ini diharapkan akan menjadi langkah awal yang signifikan dalam perjalanan menuju generasi yang lebih sehat dan tangguh di Kota Bima. (TN – 03)
COMMENTS