![]() |
Bang Dedy (baju putih) foto bersama siswa hebatnya diarena Lomba TTG di Gedung Seni Budaya Kobi saat beraksi. |
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- SMA Negeri 1 Kota Bima ternyata meraih Juara 1 pada Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tahun 2023 Tingkat Kota Bima pada jenjang SMA/SMK yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima pada Rabu (16/03/2023) lalu.
Pada lomba TTG tersebut sedikitnya ada 41 karya yang dilombakan, yang dibagi menjadi empat kategori. Pertama : tingkat dosen, guru dan mahasiswa sebanyak 20 karya, Kedua : jenjang SMA/SMK sebanyak 7 karya, Ketiga : jenjang SMP/MTS 6 karya dan Keempat : tingkat umum sebanyak 8 karya.
Nah, Tim SMAN 1 Kota Bima (Smansa) raih juara pertama tingkat SMA/SMK, dengan memunculkan teknologi bernama alat : FLOOD DETECTOR (alat pendeteksi banjir).
Menurut Dedy Rosadi, M.Pd,. M.Sc selaku Kepala SMAN 1 Kota Bima ini pada wartawan Rabu (29/03/2023) mengatakan, para siswa hebat ini masing-masing : (1) Junainah Kelas X-3, (2) Putri kastusyarifa Kelas X-3, dan (3) Khusnul Khatima Kelas X-2, yang dibantu oleh guru hebatnya, yakni Hasto Pancoro, S. Pd dan Sukrawati, S. Pd selaku pembinanya.
Adapun Deskripsi singkat tentang alat tersebut, kata Bang Dedy, Alat pendeteksi banjir ini adalah alat yang kami ciptakan yang bermanfaat untuk memberikan sinyal terhadap naiknya level air yang akan mengakibatkan bencana banjir dan membantu masyarakat dalam kesigapannya dalam menghadapi bencana banjir, alat ini juga dirancang sederhana dengan alat yang mudah di dapatkan dan dijangkau oleh semua kalangan.
Karakteristik alat pendeteksi banjir sederhana ini adalah prinsip rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum archimedes, pada saat air dimasukkan kedalam wadah alat pendeteksi banjir, bola pimpong akan mengapung dan mampu mengangkat kawat penusuk hingga naik dan menyentuh kawat bagian atas karena adanya gaya ke atas atau gaya apung sesuai dengan Hukum Archimedes. “Setiap benda yang berada di dalam suatu fluida, maka benda itu akan mengalami gaya ke atas (yang disebut gaya apung) seberat zat cair yang dipindahkan,” jelasnya.
Lanjutnya, saat air yang meninggi, air tersebut akan membuat bola pimpong mengapung dan terus naik, bola pimpong mengangkat kawat penusuk hingga naik dan menyentuh kawat bagian atas, kedua kawat berfungsi sebagai saklar alarm akan saling bersentuhan dan arus listrik dari baterai sebagai sumber tenaga akan membuat bel menghasilkan sinyal berupa bunyi. “Dengan teknologi bisa merubah dunia, temuan baru siswa-siswi Smansakobi Kotabima teknologi pendeteksi banjir. Smansakobikotabima hebat, pembina hebat,” ujarnya saat diwawancarai via telepon selulernya. (TN – 01/Adv.)
COMMENTS