HomePendidikan

Ternyata, SDN 5 Rabangodu Utara Masih Kekurangan Guru 9 Orang

Pintu gerbang depan SDN 5 Rabangodu Utara
Nampak bagian depan pintu gerbang SDN 5 Rabangodu Utara Jln. Soekarno Hatta – Kota Bima.

KOTA BIMA, TUPA NEWS.- SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima yang merupakan salah satu Sekolah Penggerak yang selama ini dikenal sebagai sekolah favorit dengan segudang prestasi, saat ini mengalami kekurangan guru negeri sebanyak 9 orang.

Menurut, Kepala SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima, Suhardin, M.Si, rincian kekurangan guru yang dimaksud yaitu lima orang guru Kelas, dua orang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan dua orang guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). “Kondisi ini merupakan dampak dari adanya beberapa orang guru PNS yang dimutasi ke sekolah lain dan yang pensiun per 1 Januari 2022,” ujar Suhardin via releasnya yang dikirim ke media Tupa News belum lama ini.

Lanjutnya, jika kondisi ini tidak segera disikapi oleh pemerintah Kota (Pemkot) Bima, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bima, maka secara otomatis akan menghambat proses pembelajaran semester genap yang akan dimulai tanggal 3 Januari 2021. “Akibat kekurangan guru disekolahnya, saya sudah beberapa kali mengajukan permintaan tambahan guru, baik secara tertulis maupun melalui komunikasi lisan dengan pihak Dinas Dikbud bahkan BKPSDM. Namun sampai detik ini belum diatensi secara serius oleh kedua dinas terkait tersebut,” ujarnya.


Bisa dibilang kedua dinas ini, menganggap permintaan dirinya bukan masalah yang urgen untuk segera disikapi. Padahal ini persoalan kekurangan guru dan menjadi problem yang krusial. Bayangkan saja, jika di dalam kelas terjadi perkelahian antar siswa gegara tidak ada gurunya, maka bisa memantik masalah hukum, sosial dan lain sebagainya,  sentilnya Suhardin.

Pasalnya, kebutuhan yang paling mendesak disekolahnya adalah dua orang guru olahraga negeri, Karena sekarang guru olahraga sisanya tingga satu orang saja, yang seharusnya disekolah ini harus memiliki  tiga orang. Saya sangat memahami bahwa di Kota Bima saat ini kekurangan guru. Namun saya juga sebagai Ketua PGRI memiliki data, bahwa ada sekolah yang guru olahraganya lebih, seperti SDN 31 Lelamase. Di Lelamase itu guru olahraganya dua orang, sementara Rombongan Belajar-nya (Rombel) hanya enam dan siswanya tidak sampai 100 orang. Ini kan kebijakan yang absurd, karena merugikan keuangan negara, beber Suhardin.

Semoga dengan keluhannya ini, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bima agar segera melakukan pemerataan guru untuk mengisi kekosongan yang ada. Semoga tidak ada lagi unsur like and dislike dalam melakukan tata kelola tenaga pendidik dan kependidikan di Kota Bima. Karena itu pengingkaran terhadap semangat Walikota Bima H. Muhammd Lutfi, SE selaku Kepala Daerah yang bertekad untuk memajukan dunia pendidikan di daerah tercinta ini, tutup Suhardin. (TN – 01/Adv.)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: