HomeKota BimaAdvetorial

SMPN 9 Kota Bima Gelar Bimtek Anti Perundungan Bagi Siswa

Program bullying SMPN 9 kobi
Kadis Supratman hadiri bimtek sekaligus membuka acara program sekolah penggerak.


KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Kamis (16/09/2021) SMP Negeri 9 Kota Bima menggelar Bimbingan Tehnik (Bimtek) anti perundungan bagi siswa di Aula sekolah setempat, bimtek tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima Drs. Supratman, M. Ap didampingi Kasi PTK Bidang Dikdas Dikbud Kota Bima Muhammad Humaidin, M. Pd serta pengawas pendidikan jenjang SMP Kota Bima ikut hadir.

Kadis Dikbud Supratman dalam sambutannya mengatakan, bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. “Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) menjelaskan angka kekerasan terhadap anak per Tahun 2018 di Indonesia ada di posisi ke 5 tertinggi dari 78 negara, sebagai negara yang paling banyak murid yang mengalami perundungan atau bullying,” ujar Supratman.
Agen perubahan SMPN 9 kobi
30 siswa SMPN 9 Kobi terpilih sebagai agen perubahan, sedang mengikuti bimtek Perundungan.

Sementara itu, Kepala SMPN 9 Kota Bima M. Nasir, S. Pd mengatakan, masalah perundungan adalah masalah yang sering terjadi di dunia Pendidikan. Terkait kegiatan ini yang diawali dengan beberapa kegiatan secara Daring yaitu bimtek persiapan pelaksanaan dan penguatan Fasilitator Daerah, baik dari unsur sekolah maupun dinas.
Peserta agen perubahan sebanyak 30 orang siswa yg dipilih langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudriset) RI, sehingga para guru dan pegawai hanya mengisi survei saja.
Selanjutnya, narasumber kegiatan ini adalah dari unsur dinas (Dikbud Kota Bima) dan guru SMPN 9 Kota Bima yang telah mengikuti Pelatihan secara Daring, dengan waktu pelaksanaan selama dua bulan (5 hari) yang dikemas dalam 10 kali pertemuan. Sementara sumber dana dari Bantuan Pemerintah (Banper) pencengahan perlindungan di SMP khusus sekolah penggerak dari Kemendikbudriset RI sebesar Rp. 10 Juta
Kegiatan ini menggunakan aplikasi E-Course Roots, yakni ke 30 siswa ini selaku agen perubahan memanfaatkan fasilitas fatkom digital sekolah penggerak. “Ke 30 siswa agen perubahan ini merupakan perwakilan 10 orang setiap kelas tingkatan, baik Kelas VII, VIII dan Kelas IX dan para siswa ini sebelumnya sudah diseleksi secara online dengan mengisi angket (kosioner) yang sudah ditentukan oleh pusat (Kemendikbudriset). Jadi agen perubahan ini akan dilatih selama 10 kali pertemuan dalam lima Minggu mulai dari tutur kata, bahasa, penampilan dan lain-lainnya yang berkaitan dengan bullying,” jelas M. Nasir.
Kata M. Nasir untuk 30 siswa ini adalah sebagai model disekolah ini dan sebagai siswa percontohan di Kota Bima. Diakhir kegiatan bimtek ini, akan diberikan hadiah (Giveaway) kampanye pencegahan perundungan melalui media sosial. (TN – 01)

 

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0