![]() |
Kepala SDN 42 Manggemaci Sri Wahyuni, S.Pd (Tahun 2021) |
Kota Bima, Tupa News.- Untuk memajukan dunia pendidikan (sekolah) itu adalah datangnya dari hati nurani pribadi bukan dari orang lain dan dimanapun dirinya ditempatkan, saya tetap akan berusaha maksimal untuk memajukan sekolahnya dari sengala lini baik dibidang akademik dan non akademik. Demikian ungkapan Kepala SDN 42 Manggemaci Kota Bima Sri Wahyuni, S. Pd pada Tupa News saat di temui diruang guru sekolahnya Sabtu (06/03/2021) pagi.
Mantan Kepala SDN 19 Rabangodu Utara Kota Bima yang di lantik pada (31/01/2020) hingga (30/01/2021) ini, meninggalkan jejaknya di sekolah setempat (SDN 19 Rabangodu Utara, red) yakni pada awal Tahun 2020 rai juara satu dan juara dua KSN Tingkat Kota Bima dan menutup akhir Tahun 2020 dengan meraih prestasi pula, dengan menjuarai mata lomba yelyel lalu lintas Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Lomba Cerdas Cermat (LCC) Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) yang di laksanakan secara Virtual (Daring) melalui aplikasi Zoom Meeting.
Tentunya, Sri Wahyuni yang di lantik sebagai Kepala SDN 42 Manggemaci (01/02/2021) lalu berkeinginan akan memajukan sekolah yang dipimpinnya itu, seperti saat dirinya memimpin SDN 19 Rabangodu Utara selama satu tahun, maupun saat menjadi Kepala SDN 39 Rabadompu Barat selama enam tahun (Tahun 2014 – 2020) mampu tembus Tingkat Nasional dalam “Menganyam dari bambu” dan Tari Dipi Fanda pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). “Insya Allah di SDN 42 Manggemaci ini dirinya akan nyalakan api semangatnya dengan menggenjot prestasi yang belum muncul disini baik secara akademik maupun non akademik dan saya tidak mau janji saja (Mulut-mulut) tapi lihat saja dengan ijin Allah SWT akan indah pada saatnya nanti,” kata mantan guru kelas di SDN 49 Rabangodu Selatan Tahun 2000 – 2014 ini.
Tentunya, Sri Wahyuni yang di lantik sebagai Kepala SDN 42 Manggemaci (01/02/2021) lalu berkeinginan akan memajukan sekolah yang dipimpinnya itu, seperti saat dirinya memimpin SDN 19 Rabangodu Utara selama satu tahun, maupun saat menjadi Kepala SDN 39 Rabadompu Barat selama enam tahun (Tahun 2014 – 2020) mampu tembus Tingkat Nasional dalam “Menganyam dari bambu” dan Tari Dipi Fanda pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). “Insya Allah di SDN 42 Manggemaci ini dirinya akan nyalakan api semangatnya dengan menggenjot prestasi yang belum muncul disini baik secara akademik maupun non akademik dan saya tidak mau janji saja (Mulut-mulut) tapi lihat saja dengan ijin Allah SWT akan indah pada saatnya nanti,” kata mantan guru kelas di SDN 49 Rabangodu Selatan Tahun 2000 – 2014 ini.
Saat ditanya wartawan ini, program apa saja yang akan diterapkan di SDN 42 Manggemaci tersebut. Guru PNS yang diangkat pada Tahun 1989 dan ditempatkan di SDN Inpres Sabali (SDN 73 Sabali Kota Bima sekarang) hingga Tahun 2000 menjawab, pada dasarnya dirinya merupakan orang baru dan seperti pengantin baru yang masih butuh adaptasi. Apalagi secara fisik sekolah ini khusus taman dan bunganya masih bagus dan tinggal dibenahi secara sedikit saja dan cukup bagian dalamnya saja yang benahi seperti isi perabot, dapurnya dan lain-lainnya.
Secara fisik kita kerjakan yang ringan-ringan saja seperti pengadaan komputer, print untuk mendukung di bidang administrasi, dan beberapa hal lainnya yang harus di benahi secara per lahan-lahan pula. “Pastinya kapal yang saya nahkodai ini harus bekerjasama dengan seluruh dewan guru disini agar dapat mudah menyeberangi lautan dunia pendidikan yang luas ini,” bebernya.
Secara fisik kita kerjakan yang ringan-ringan saja seperti pengadaan komputer, print untuk mendukung di bidang administrasi, dan beberapa hal lainnya yang harus di benahi secara per lahan-lahan pula. “Pastinya kapal yang saya nahkodai ini harus bekerjasama dengan seluruh dewan guru disini agar dapat mudah menyeberangi lautan dunia pendidikan yang luas ini,” bebernya.
![]() |
Nampak bagian depan ruang guru pada plafon sayap depannya dalam bocor dan rusak berat. |
Selain itu, secara fisik sekolah ini nampak ruang gurunya yang di bangun sudah bertahun-tahun dalam kondisi memprihatikan dan perlu di rehab berat pada bagian atapnya. Pasalnya, bagian sayap plafon depan sudah rusak berat dan bocor serta plafon bagian dalam kantornya di gantung dengan tali seala kadarnya dan sewaktu-waktu bisa ambruk. “Begitu saya dilantik disekolah ini, secara lisan sudah meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima untuk mendapatkan bantuan rehab tersebut dan dalam waktu dekat ini akan mengusulkan proposal pada dinas setempat,” janjinya.
Sementara itu, terkait prestasi guru yang dimiliki sekolah SDN 42 Manggemaci saat ini ada beberapa prestasi yang dimiliki gurunya, seperti mengikuti seleksi sebagai Calon Kepala Sekolah (Cakep) maupun calon guru penggerak dan SDN 42 Manggemaci sudah di setujui oleh penyelenggara (Mendikbud RI, red) sebagai calon sekolah penggerak.
Untuk seleksi Cakep Tahun 2021 yang adakan dinas Dikbud Kota Bima, duta SDN 42 Manggemaci mengirim tiga orang guru terbaiknya yakni :
Untuk seleksi Cakep Tahun 2021 yang adakan dinas Dikbud Kota Bima, duta SDN 42 Manggemaci mengirim tiga orang guru terbaiknya yakni :
1. Jufran, S. Pd. SD guru kelas
2. Endang Kurnia, S. Pd guru kelas
3. Rosmyati, S. Pd guru kelas.
Sementara pada program calon guru penggerak ada empat orang guru yang mengikuti seperti :
1. Nining Angriani, S. Pd guru kelas (PNS).
2. Ahmad Tomi Arwan, S. Pd PJOK (PNS)
3. Muhammad, S. Pd. I PAI (PNS)
4. Marheni, S. Pd guru kelas (Tenaga Honorer).
Menurut Kepsek Sri Wahyuni, sebenarnya ketiga orang guru yang ikut calon cakep juga berkeinginan mencalonkan diri sebagai calon guru penggerak, namun mereka fokus di cakep saja sehingga pada program calon guru penggerak hanya di ikuti empat orang gurunya saja. “Secara pribadi saya akan genjot terus prestasi guru-guru disini sekaligus memotifasi agar sekolah ini lebih berprestasi dan maju lagi,” tutupnya. (TN – 02)
2. Endang Kurnia, S. Pd guru kelas
3. Rosmyati, S. Pd guru kelas.
Sementara pada program calon guru penggerak ada empat orang guru yang mengikuti seperti :
1. Nining Angriani, S. Pd guru kelas (PNS).
2. Ahmad Tomi Arwan, S. Pd PJOK (PNS)
3. Muhammad, S. Pd. I PAI (PNS)
4. Marheni, S. Pd guru kelas (Tenaga Honorer).
Menurut Kepsek Sri Wahyuni, sebenarnya ketiga orang guru yang ikut calon cakep juga berkeinginan mencalonkan diri sebagai calon guru penggerak, namun mereka fokus di cakep saja sehingga pada program calon guru penggerak hanya di ikuti empat orang gurunya saja. “Secara pribadi saya akan genjot terus prestasi guru-guru disini sekaligus memotifasi agar sekolah ini lebih berprestasi dan maju lagi,” tutupnya. (TN – 02)
COMMENTS