Nampak arga Penaraga sedang menunggu antrian pembagian daging hewan kurban Sabtu (01/08/2020). |
Kota Bima, Tupa News.- Lagi-lagi Masjid Besar Baitul Hamid – Raba diterpa masalah. Belum hilang dari ingatan publik raibnya uang Rp. 11 Juta oleh oknum pengurus yang mengaku diri sebagai pengurus PHBI Kecamatan Raba yang sampai hari ini belum ada laporan pertanggungjawaban penggunaan uang, lalu terpilihnya pengurus baru yang notabene adalah oknum pembawa raib uang Rp. 11 juta dan oknum yang pernah menyalahgunakan uang mesjid pada salah satu mesjid lain di Penaraga, dan juga tanda tanya besar jamaah terkait pembentukan pengurus baru Periode 2020 – 2025 yang dinilai sepihak dan tendensius.
Kini muncul lagi kasus baru yakni pembagian daging hewan kurban yang diduga tidak adil dan tidak merata. Pasalnya, pihak panitia hari kurban (Idul Adhar 1441 H) dan pengurus masjid yang baru terpilih tersebut, selalu mensosialisasikan pada warga setiap hari Jum’at, bahwa kupon untuk mendapatkan daging kurban masing-masing satu kilogram tersebut diutamakan bagi warga di sekitar masjid dahulu, tetapi yang terjadi malah jauh panggang dari api dan tidak sesuai dengan kenyataannya.
Bagaimana menurut warga Lingkungan RT. 08 RW. 03 Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba, yang berdomisili di sekitar masjid Baitul Hamid, berikut wawancaranya saat ditemui Tupa News di kediamannya Sabtu (01/08/2020) pagi. Salah satunya, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Ita Masita (38 Thn) menyesalkan pernyataan oknum sekretaris pengurus masjid Baitul Hamid, karena kenyataannya pembagian kupon sangat tidak merata dan tidak adil. Sehingga masih banyak warga khususnya, di lingkungan RT. 08 RW. 03 yang belum kebagian, sebut saja saya (Sumber ini, red), Ratna Muliati (51) dan Dian (35) serta yang lainnya bernasib sama dengan kami yaitu tidak mendapatkan daging hewan kurban yang bersumber dari masjid Baitul Hamid ini.
“Kemarin (Jum’at) lewat pengumumannya, pengurus masjid menjanjikan bahwa warga sekitar masjid akan diutamakan, tapi ini kok hanya sebagaian warga saja yang dapat kupon. Seperti warga RT. 08 wilayah tengah, tidak diberikan kupon sama sekali, kalau warga yang ada dibagian Barat, Timur dan Utara dapat kupon, tapi kami warga yang dekat sekali dengan masjid, diabaikan begitu saja oleh oknum pengurus dan panitia kurban,” ujarnya sambil menambahkan, bahwa pengurus masjid yang baru ini lebih buruk, ketimbang pengurus masjid yang dulu.
inilah sumber Ita Masita nara sumber yang menujukan salam dua jari bagi Lutfi – Feri pemimpin daerah Kota Bima sekarang |
Sementara itu, Dua orang warga Rabangodu Utara yang sempat diwawancarai oleh wartawan media ini secara terpisah, menuturkan bahwa telah terjadi penurunan yang drastis akan jumlah hewan kurban jika dibandingkan dengan era kepemimpinan sebelumnya, jelasnya. Sedangkan warga lainnya, menuturkan bahwa tidak mengherankan kalau terjadi kericuhan entah apa saja baik kini maupun nanti di Mesjid Baitul Hamid ini karena memang beberapa oknum pengurus yang terpilih diduga kuat adalah oknum yang bermasalah. Oknum yang satu telah membawa raib uang hasil kotak amal jamaah dan masyarakat sebesar Rp. 11 juta saat idul fitri lalu, dan yang satunya lagi adalah oknum yang menyalahgunakan dana kas mesjid untuk kepentingan pribadi saat menjadi pengurus pada salah satu mesjid di Penaraga.
Jadi, selagi oknum-oknum ini masih bercokol, jangan terlalu banyak berharap mesjid Baitul Hamid ini akan berjalan dengan baik dengan sistim manajemen yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kemashalahatan umat,” urainya sambil mengucapkan kalimat istighfar. (TN – 02)
COMMENTS