MATARAM, TUPA NEWS.- Setelah Penjabat (Pj) Walikota Bima, Ir. H. Muhammad Rum, MT mengundurkan diri, masyarakat Kota Bima mulai memperbincangkan sosok Pj. Walikota yang akan melanjutkan kepemimpinan Kota Bima
hingga dilantiknya Walikota defenitif pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024 mendatang.
Ada tiga nama yang sudah diajukan oleh DPRD Kota Bima, yakni : (1) H. Muhtar Landa Sekda Kota Bima, (2) M. Natsir salah seorang pejabat OPD di Kabupaten Bima, dan (3) Dr. Muhammad Sumitro, SH, M.AP yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sistem Kearsipan, pada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Meskipun usulan DPRD Kota Bima bukan menjadi satu-satunya sumber usulan, namun ketiga nama tersebut sudah ramai dibicarakan oleh ASN, politisi dan masyarakat kota Bima pada umumnya.
Menurut seorang Pengamat Politik, Prof. Dr. Kadri, M.Si mengatakan bahwa Kota Bima butuh figur Pj. Walikota
yang netral dan bersih dari persoalan hukum. “Saat ini masyarakat dan ASN sudah mulai terkotak-kotak menjelang Pilkada November mendatang. Oleh karena itu, Penjabat Walikota Bima harus seorang figur yang netral dan mampu mempersatukan agar kota Bima tetap kondusif di tengah ketatnya
kontestasi Pilkada”, demikian komentar Prof. Kadri pada wartawan Minggu (14/07/2024) via telepon selulernya.
Ketika ditanya syarat lainnya, Guru Besar Komunikasi UIN Mataram ini menyebutkan, pentingnya Pj. Walikota Bima yang berintegritas dan steril dari persoalan hukum agar tidak tidak tersandera dan diganggu oleh siapapun dan kelompok manapun saat bekerja. “Kita tidak ingin Penjabat Walikota Bima disibukkan dengan melayani demo atau memenuhi panggilan APH atas persoalan hukum yang dihadapinya,” sambung Prof. Kadri.
Sebelum menutup wawancara singkat itu, Ketua Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik UIN Mataram tersebut menawarkan satu syarat lagi. “Yakni, syarat ‘gaul’ harus ada dalam diri penjabat Walikota Bima, yakni gaul turun ke masyarakat melihat kondisinya, gaul dengan birokrasi untuk koordinasi, dan gaul dengan pejabat provinsi dan pusat,” ujarnya.
Saat wartawan menanyakan dari 3 nama calon Pj diatas, siapakah yang memenuhi kriteria tersebut, Prof. Kadri mengakui kalau tidak ada figur calon Penjabat Walikota yang sempurna dengan memenuhi secara penuh dan maksimal pada kriteria tersebut. Tapi paling tidak ada yang mendekati dilihat dari rekam jejak dan pengalamannya. “Bila harus menyebut nama, dari nama calon yang beredar, saya menilai Dr. Muhammad Sumitro lah berpotensi dan memenuhi syarat yang disebut tadi. “M. Sumitro adalah pejabat pusat yang tidak memiliki beban persoalan dan relasional masa lalu dengan Pemerintahan Kota (Pemkot) Bima sehingga M. Sumitro diprediksi akan bersikap netral dalam mengawl Pilkada dan bisa bekerja secara professional,” terang Profesor ini.
Lanjutnya, apalagi, Dr. Muhammad
Sumitro pernah terlibat sebagai anggota tim perumus dan pembahas RPP ASN dan KORPRI, yang di dalamnya terkait dengan bagaimana seharusnya ASN dan KORPRI bersikap netral dalam setiap kontestasi politik.
Moderator Debat Calon Walikota Bima Tahun 2018 ini juga menilai kalau Dr. Sumitro clean dari persoalan hukum sehingga tidak akan tersandera oleh siapapun dan bisa bekerja dengan
tenang dan professional, jika dipilih menjadi Penjabat Walikota Bima terkait dengan syarat gaul, Prof. Kadri memprediksi kalau Dr. Muhammad Sumitro punya nilai lebih dibanding nama-nama calon lain yang beredar di masyarakat. Pengalamannya di beberapa organiasi kemasyarakatan menjadi modal baginya untuk bisa beradaptasi dengan masyarakat.
Demikian juga dengan kemampuannya untuk memimpin dan berkoordinasi dengan birokrasi di Kota Bima, Prof Kadri sangat yakin dengan kemampuan Dr. Muhammad Sumitro, karena pengalamannya
sebagai Direktur SDM Kearsipan dan pengalaman menangani masalah pemerintah daera selama menjadi Direktur Kearsipan Daerah dan yang paling penting adalah prestasinya untuk bisa mengikuti pendidikan PPRA LEMHANNAS, yang merupakan level pendidikan tertinggi dan
terlama di LEMHANNAS. “lewat pendidikan Lemhannas inilah Dr. Sumitro memiliki wawasan yang luas dan kawan yang banyak dari unsur TNI, POLRI, Kejaksaan, Kehakiman, ASN, Parpol dan LSM. “Semua ini bisa menjadi mitra multihelinta dalam membangun Kota Bima,” demikian ungkap Prof Kadri pada sejumlah wartawan. (TN – 02)
COMMENTS