
Rauf saat di Jakarta.
JAKARTA, TUPA NEWS.- 13 Juni 2025 — Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Abdul Rauf, ST., MM., menyoroti persoalan serius terkait belum maksimalnya pemanfaatan potensi pertanian dan perikanan di wilayah Bima dan Pulau Sumbawa secara keseluruhan.
Dalam keterangan persnya, ia menegaskan pentingnya hilirisasi industri agar masyarakat tidak terus mengalami kerugian akibat harga komoditas yang jatuh. “Bima memiliki potensi luar biasa. Produksi jagung mencapai lebih dari satu juta ton, sementara bawang merah memiliki potensi hingga 80 ribu ton. Belum lagi hasil laut seperti tuna dan gurita. Namun sayangnya, semua ini belum memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” jelas Rauf saat dihubungi media ini via telepon selulernya Jum’at (13/06/2025) saat berada diluar daerah (Jakarta).
Menurutnya, overproduksi tanpa perencanaan distribusi dan pengolahan menyebabkan harga anjlok, yang justru membuat petani dan nelayan bukannya untung, malah merugi.
Dalam rangka mencari solusi, Abdul Rauf mengungkapkan dirinya berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan dua direktur jenderal dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi : Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Bapak Samsul Widodo, serta Dirjen PPDT, Nugroho Sutejo Negoro.

Rauf saat bersama.
Keduanya, menurut Rauf, sangat terbuka dan antusias membahas upaya pengembangan potensi daerah secara berkelanjutan. “Saya juga sempat bertemu dengan Liu Jan dari Tiongkok. Kami berbincang soal perkembangan teknologi pertanian di Cina, yang begitu pesat dan menginspirasi,” tambahnya.
Ia mencontohkan bagaimana di Tiongkok, melon bahkan bisa diproduksi seukuran kepalan tangan untuk konsumsi satu orang, sebagai bentuk efisiensi dan inovasi dalam pertanian.
Rauf menekankan bahwa daerah-daerah seperti Bima harus mulai berpikir produktif dan membangun industri turunan untuk semua potensi lokal, setidaknya dengan pengolahan setengah jadi agar komoditas tidak selalu dijual dalam bentuk mentah. “Rasanya seperti mimpi, tapi setelah berbicara langsung dengan para pengambil kebijakan nasional, saya merasa optimis. Tinggal bagaimana kita membuka akses dan memiliki kemauan bersama agar menjadi bagian dari perintis kemajuan ini,” pungkasnya. (TN – UDA GEDYS)
COMMENTS