
H Nudin Ketua Baznas Kota Bima.
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Baru-baru ini di Media Sosial (Medsos) via Facebook salah seorang netizen (identitas dirahasiakan) mempertanyakan bantuan rombong dari Baznas yang diperuntukan bagi pedagang di Kota Bima, tepatnya di Lapangan Serasuba dan Lapangan Pahlawan Raba sejak 09 Desember 2024 lalu. Dimana dalam statusnya (Nitezen) tersebut menyebutkan bantuan bagi para pedagang di dua lapangan tersebut salah sasaran dan ada juga oknum penerima manfaat (Rombong) itu menjual kepada orang lain. Menyikapi hal tersebut wartawan ini Jum’at (14/02/2025) pagi mendatangi Kantor Baznas Kota Bima di Kelurahan Santi.
Pada media ini, Ketua Baznas H. Nurdin Mansyur didampingi Kepala Pelaksana Baznas Rangga Iskandar Julkarnain mengatakan, bantuan rombong ini bersumber dari Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Propinsi Nusa Tenggara Barat yang diperuntukkan bagi pedagang di Lapangan Serasuba 10 rombong dan Lapangan Pahlawan Raba 10 rombong juga, jadi jumlah bantuan rombong bagi Kota Bima sebanyak 20 unit. “Bantuan ini tidak ada kaitan dengan Baznas Kota Bima, tapi ini murni bantuan dari pihak propinsi tanpa ada campuran tangan dari daerah (kota dan Kabupaten). Cuman jatah 20 rombong tersebut adalah hasil keputusan bersama Baznas se Kota/Kabupaten se NTB,” ujar H. Nurdin.
Masih kata H. Nurdin jadi bantuan ini langsung disurvey oleh Tim Propinsi melalui kegiatan Sidak yang berlangsung selama 3 hari dan mereka (pendamping dari propinsi) langsung melakukan pendataan ke pihak kelurahan untuk cek domisilinya dan pihaknya (Kota Bima) hanya mendampingi saja dan tidak ikut campur. “Jadi pada prinsipnya kami hanya sebagai penunjuk jalan dan arah saja, bukan sebagai penentu. Adapun 10 orang pegagang penerima bantuan dari Lapangan Serasuba, masing-masing berasal dari Kelurahan Paruga 7 orang, Kelurahan Penatoi 1 orang, Kelurahan Sambinae 1 orang dan 1 orang lagi dari Kelurahan Nae,” terang Nurdin.
Menjawab pertanyaan seputaran isu yang beredar di medsos tersebut, H. Nurdin menerangkan, bahwa benar adanya seorang penerima manfaat dari Lapangan Serasuba diketahui telah mengalihkan bantuan itu (Rombong) kepada orang lain dengan cara dijual dan hingga hari ini pihaknya tidak tahu dimana posisi rombong dimaksud. “Yang jelas oknum penerima bantuan itu sudah di panggil untuk diperiksa dan selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh pihak kelurahan bersama Bhabinkamtibmas dan apabila tidak diselesaikan maka kasus ini akan dilimpahkan pada pihak hukum. Pasalnya, setiap penerima bantuan manfaat sudah teken perjanjian saat penerimaan dulu untuk tidak dapat dipindah tangankan ke orang lain,” terang Ketua Baznas ini, sambil menambahkan pihak Baznas Kota Bima juga sudah menerima laporan, bahwa salah seorang penerima manfaat di Lapangan Pahlawan Raba membawa (menyimpan) rombong dirumahnya di Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur.
Begitupun seorang netizen yang melakukan protes (Kritik) lewat akun facebook pribadinya, sudah dipanggil untuk dimintai keterangannya dan pelapor ini merupakan penjual di Lapangan Serasuba dan seorang ibu ini juga tidak mendapatkan bantuan yang sama. Pihaknya juga sudah menerima laporan sebelumnya dari para pedagang lainnya di Lapangan Serasuba, bahwa okum pendamping Baznas NTB asal Kabupaten itu menjanjikan akan memberikan rombong di Lapangan Serasuba sebanyak 12 unit, nah isu inilah yang dimainkan (dihembus) oleh para pedagang di Serasuba. “Perlu di ketahui Bazna ini bukan lembaga politik dan tidak ada kaitan dengan Pilkada serentak kemarin, karena Baznas adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara Nasional dan lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat,” urainya.
Sementara itu, Baznas Kota Bima saat ini atau setiap sekali sebulan melakukan keliling Lapangan Serasuba dan Lapangan Pahlawan maupun ditempat dagangan lainnya untuk program infak bagi para pedagang dari nilai Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000. “Alhamdulilah Baznas Kota Bima rutin memberikan bantuan stimulan bagi para pedagang bakulan hingga masyarakat lainnya baik anak yatim dan piatu, duda, janda, lanjut usia dan warga tidak mampu. Jadi bantuan tersebut tentu saja bersumber dari sedekah, infak dan zakat dari masyarakat Kota Bima,” tutupnya. (TN – 01/Advetorial)
COMMENTS