
Salah satu kekayaan komidi asal Kabupaten Bima (bawang merah) saat dikirim ke luar NTB lewat jalur laut.

Bawang merah
Dijelaskan H. Natsir, trend peningkatan produksi komoditi tersebut pada bulan Agustus disebabkan oleh aktifitas panen raya yang tidak hanya di Kabupaten Bima namun juga di luar NTB mengalami hal yang sama. Daerah-daerah sentra bawang seperti di pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi sehingga trend harga pun mengalami penurunan.
Sebagai daerah produsen surplus bawang merah, Kabupaten Bima melakukan upaya pendistribuasian keluar daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan melirik daerah-daerah konsumen yang harga bawang merahnya masih relatif tinggi, sehingga melalui kerjasama dengan Badan Pangan Nasional yang memberikan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) ke daerah tujuan penyaluran.
Langkah ini dengan sendirinya dapat membantu memberikan solusi bagi petani/ poktan/ Gapoktan maupun para pelaku usaha bawang merah di Kabupaten Bima. Pada saat yang sama dapat menstabilisasikan pasokan dan harga pangan bagi konsumen di daerah tujuan. Terang Natsir.
Saat ini, daerah sasaran pengiriman komoditi bawang merah Bima dalam kerangka Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) ini adalah Kota Banjarmasin – Kalimantan Selatan, Kota Manado – Sulawesi Utara dan Timika – Papua dengan total distribusi sebanyak 78,49 Ton pada bulan Oktober 2023 ini,” pungkas H. Natsir. (TN – 03)
COMMENTS