![]() |
Kepala SMPN 3 Kota Bima Muhtar, S. Pd saat mengalungi medali alumni kepada siswi Kelas IX, Rabu (07/06/2023). |
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Kearifan lokal tandai pelepasan siswa Kelas IX Tahun Pelajaran (Tapel) 2022/2023 di SMP Negeri 3 Kota Bima Rabu (07/06/2023), dengan Tema : Meraih mimpi menggapai prestasi demi masa depan yang cerah”. Dimana para wali murid dari ke-63 siswa-siswi yang tamat Tahun 2023 itu rata-rata sebagai penjual Oi Tua atau Oi Ta’a (Minuman tradisional Bima) atau yang berati Air Lontar dan Pandai Besi (pembuat pisau, parang dan alat pertanian lainnya).
Dalam sambutannya Kepala SMPN 3 Kota Bima Muhtar, S. Pd mengatakan acara ini terlaksana atas kebersamaan guru-guru dan wali murid. Pasalnya, guru-guru disini kompak jadi wajar acaranya bisa terselenggara, apalagi talenta-talenta guru disini luar biasa. Jadi para orang tua jangan ragu mendaftarkan anak-anaknya disekolah ini. “Nampak hari ini kami tampilkan hasil karya para siswa-siswi lewat (P5) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dengan menampilkan minuman Oi Tua (Air Lontar) yang dikemas menjadi Manisa Spenti Kobi (Minuman segar dan menyehatkan menjaga daya tahan tubuh) yang dibuat dari bahan alami yang dicampur madu, sereh dan jahe. Selain itu, wali murid disini rata-rata ahli pandai besi,” ujar Kepala Muhtar.
Selain itu, kata Muhtar terkait produk Manisa Spenti Kobi dirinya sangat mengharapkan saran, pendapat dan masukannya, apakah rasanya pas atau kurang agar produk ini dibisa dipasarkan secara luas. Jelasnya, Tahun ini kami lepas siswa Kelas IX sebanyak 63 orang, ini sekolah rasa gotong royongnya tinggi, disini masyarakat penghasil oi tua dan pandai besi, jadi acara ini terlaksana atas dukungan dan sumbangan dari para wali murid kelas IX khususnya. Jadi terkait sumbangan untuk mensukseskan kegiatan ini, dinilai tidak memberatkan bagi wali murid, tutup guru olahraga ini.
Sementara itu, dalam sambutannya Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima Taufikurrahman, S. Pd., M. Ap, agar brendi sekolah ini naik, diharapkan kepada pimpinan satuan pendidikan harus menjamin sekolah yang dipimpinnya berkualitas. Guru sekarang dituntut untuk sabar dan tabah dalam membimbing generasi bangsa ini, jadi tidak boleh lagi menggunakan pola kekerasan, tapi gunakan pola yang ramah agar guru jadi panutan bagi siswanya. “Selain itu, kepsek harus mengevaluasi kekurangan dalam intern sekolahnya. Sekolah juga harus memperbaiki cara pelayanan, seperti ada alumni siswa yang meminta registrasi ijasah, namun yang bersangkutan tidak ada jejaknya. Nah, ini kita harus melayani dengan baik dan mencari rekam jejaknya (siapa teman seangkatan dan siapa gurunya yang mengajar saat itu),” ungkap Taufik.
![]() |
Pisau (hasil pandai besi warga SMPN 3 Kobi) dan Manisa Spenti Kobi (Oi Tua) minuman tradisional Oi Mbo atau yang artinya Air Lontar. |
Sementara pada wali murid, Taufik menitip pesan agar kita masyarakat di lingkungan Oi Mbo, Kumbe dan Sabali bersatu untuk memajukan dunia pendidikan di Kecamatan RasanaE Timur ini khususnya. “Carilah sekolah yang mengarahkan masa depan bagi anak-anak nanti, ketika melanjutkan studinya di SMA/SMA/MA. Apabila anaknya mau langsung tamat sekolah langsung bekerja, maka pilihan SMK. Apabila mau menambah ilmu disegi agamanya maka pilihannya MA, begitupun SMA. Pasalnya, perkembangan jaman dan globalisasi mencari pekerjaan itu sudah susah,” ingatnya.
Berikut ini, diumumkan nama-nama siswa yang masuk 10 besar sbb :
- Saskia dengan nilai rata-rata 91,27
- Safirah dengan nilai rata-rata 90,00
- Sumiati dengan nilai rata-rata 89,82
- Salsabila Rezki Putri dengan nilai rata-rata 89,55
- Sopan Sopian dengan nilai rata89,45
- Nofiah dengan nilai 89,36
- Haspriani dengan nilai 89,24
- Uun Cahyani dengan nilai 89,00
- Nurjihan Ramadhani dengan nilai 88,08
- Aditia Abdi Negara dengan nilai 88,73
(TN – 01/Adv.)
COMMENTS