HomeKota BimaPendidikan

Pelepasan Anak Didik TKN 27 Dodu Berlangsung Meriah dan Penuh Haru

KOTA BIMA, TUPA NEWS.- TK Negeri 27 Dodu Kota Bima pada Rabu (11/06/2025) menggela Seni dan Pelepasan anak didik Tahun Pelajaran 2024/2025 berlangsung meriah dan penuh keharuan. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termaksudnya Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Dikpora Kota Bima, Hj. Nurhaedah, S. Sos., Kepala SDN 63 Dodu Kamil, S. Pd, tokoh agama, tokoh masyarakat, para guru SDN 63 Dodu, guru dan pegawai TKN 27 Dodu, serta orang tua murid yang setia mendampingi.

Dalam sambutannya, Kepala TKN 27 Dodu Dra. Nuraliyah, menyampaikan bahwa sebanyak 15 anak didik telah menyelesaikan masa pendidikan di TKN 27 Dodu tahun ini. Ia menjelaskan, beberapa di antaranya belum dapat diwisuda karena usia mereka belum mencapai 7 tahun, sesuai amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang mewajibkan anak berusia 7 tahun untuk masuk SD.

Nuraliyah menyadari bahwa anak di bawah 7 tahun memang masih membutuhkan waktu untuk bermain dibanding belajar formal. Dengan suara bergetar dan derai air mata. Dirinya mengungkapkan kesedihannya melepas anak-anak didiknya. “Selama ini saya merasa mereka seperti anak saya sendiri. Tawa dan tangis mereka, bahkan pipis dan beolnya, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam keseharian,” ujarnya.

Kepergian mereka terasa berat dan meninggalkan kenangan yang sangat berkesan. Ia menambahkan, “Dari mereka kami belajar mengerti perkembangan anak. Dari mereka pula kami belajar sabar.” Nuraliyah mengakui bahwa mengajar anak usia TK terasa gampang-gampang susah, dan itu adalah perjalanan yang mereka jalani selama anak-anak tersebut berada di TKN 27 Dodu.

Maharani, yang mewakili orang tua murid, turut merasakan kebahagiaan sekaligus keharuan. Ia berbagi pengalaman, saat pertama mendaftarkan anaknya ke TK, itu merupakan pilihan yang tidak mudah. Rasanya baru kemarin anaknya lahir, kini sudah tamat TK. Awalnya ia tidak percaya anaknya bisa menyelesaikan TK karena di rumah masih sangat imut dan terkesan belum mandiri. Sambil menahan tangis, Maharani menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada para guru dan seluruh pegawai TK 27 Dodu. “Berkat kesabaran dan ketekunan para guru, anak kami menjadi yakin untuk dilepas bahkan siap masuk SD,” tuturnya.

Sementara itu, Kasi Kurikulum PNFI Dikpora Kota Bima, Hj. Nurhaedah, mengaku sempat menitikkan air mata menyaksikan prosesi pelepasan. Dalam sambutannya sambutan kepala sekolah, dan orang tua murid. Ia menyarankan agar anak-anak lulusan TKN 27 Dodu melanjutkan pendidikan ke SDN 63 Dodu, yang merupakan sekolah induk TKN 27 Dodu.

Selain karena anak-anak sudah terbiasa dengan lingkungannya, jarak dari rumah juga menjadi pertimbangan. Nurhaedah menegaskan bahwa pada dasarnya semua sekolah itu sama, dan SDN 63 tidak kalah dari SDN lain, yang disambut dengan tepuk tangan meriah.

Nurhaedah juga mengingatkan tentang 7 program pembiasaan anak didik secara nasional: bangun pagi lebih awal, beribadah, berolahraga, makan bergizi, gemar belajar, disiplin waktu, bermasyarakat, dan tidur lebih cepat. Ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas upaya TKN 27 Dodu dalam menerapkan program-program ini dengan baik.

Perpisahan penuh haru dengan Guru yang Pindah Tugas. Acara juga diwarnai dengan sambutan perpisahan dari dua guru yang akan pindah tugas, Ibu Ros dan Ibu Rukayah (Yaya). Keduanya pindah karena lulus PPPK di SD, bukan di TK, mengingat ijazah mereka adalah Pendidikan Agama Islam (PAI) yang tidak linier dengan kebutuhan TK.

Sambutan mereka pun dipenuhi air mata dan kesedihan. Ibu Ros telah mengabdi di TKN 27 Dodu selama 20 tahun, sementara Ibu Rukayah merupakan salah satu perintis TK tersebut yang awalnya bernama TK Asy-Syakur sebelum berstatus negeri dan berganti nama menjadi TKN 27 Dodu Kota Bima.

Acara pelepasan semakin meriah dengan berbagai penampilan dari anak-anak usia PAUD, mulai dari ceramah dan baca puisi hingga penampilan beragam tari nasional dan tari Islami. Meskipun penampilan anak-anak tampak sederhana, antusiasme orang tua murid sangat luar biasa. Mereka setia menemani setiap detik penampilan anak-anak, bahkan saat ada momen lucu seperti sarung yang jatuh atau anak yang bertabrakan dengan temannya. Semua tingkah polah anak-anak ini sontak mengundang tawa dan decak kagum. Sesi penyerahan piagam dan selempang oleh kepala sekolah dan Kasi Kurikulum, serta penyerahan buket dari orang tua kepada anak-anaknya, menambah kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri (TN – 02)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: