HomeKota BimaPemerintahan

Percepatan Penurunan Stunting, Sukarno Pimpin Rakor TPPS

Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM, H. Sukarno (Tengah) saat pimpin rakor TPPS Tingkat Kota Bima, Kamis (16/03/2023).
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Dalam rangka percepatan penurunan stunting Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima melaksanakan kegiatan pertemuan koordinasi tim percepatan penurunan stunting Tingkat Kota Bima Tahun 2023.


Kegiatan yang berlangsung di Aula DPPKB Kota Bima itu,  turut dihadiri oleh Ketua Tim TPPS Kota Bima, Kepala Bapedda Litbang Kota Bima, Kepala OPD se Kota Bima, Camat, Lurah, Ketua Tim PKK. Kepala Puskesmas se Kota Bima, Kemenag, Kepala BPS Kota Bima dan Penyuluh KB, Kamis (16/03/2023).


Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.


Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM, H. Sukarno, SH menyampaikan bahwa stunting penting di tanggulangi karena berakibat fatal bagi generasi muda. “Kita harus berpikir keras dan berikhtiar bersama2 untuk menurunkan stunting semoga setiap kegiatan bisa tercapai Karena kegiatan bukan hanya seremoni namun bisa berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat Kota Bima,” ucapnya.


Kepala Dinas DPPKB Kota Bima selaku Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bima Hj. Nurjanah, S. Sos menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah awal koordinasi dalam menyusun program kegiatan di tingkat kota, kecamatan dan kelurahan, serta mengevaluasi keberadaan TPPS di Kota Bima di Tahun 2023 guna mempercepat penurunan angka stunting.


Percepatan penurunan angka stunting perlu adanya kerja sama dari semua pihak terkait, berdasarkan hasil survei di Tahun 2023 angka stunting di kota Bima mencapai angka 13,52 porsen. “Kami juga sudah bekerja sama dengan Depag sebelum warga menikah agar melakukan pengecekan kesehatan, Kita semua berharap semoga tahun 2024 nanti kita sudah mencapai angka 10 porsen,” pungkasnya. (TN – 03)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0