HomeKota BimaAdvetorial

SDN 1 Melayu Optimis Juarai LSS Tingkat Kota Bima

Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat Tingkat Kota Bima saat disambut di halaman SDN 1 Melayu dengan tarian khas Bima (Bongi Monca) dan lagu mars sekolah setempat. Rabu (16/11/2022).

KOTA BIMA, TUPA NEWS.- SDN 1 Melayu Kota Bima optimis menjuarai Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Kota Bima yang digelar 14 – 16 November 2022, hal tersebut terbukti saat Tim Penilai melakukan pemeriksaan disekolah setempat pada Rabu (16/11/2022) siang.

Hal tersebut tergambar dari pengakuan dua orang juri (Tim Penilai), seperti Haerunnas, MM perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima. Haerunnas mengatakan penerimaan awal oleh sekolah kami sebagai tim langsung melihat secara nyata sekolah ini bersih dan nyaman (berdasarkan kriteria/standar sebagai sekolah sehat), begitupun apotik hidup dan warung hidup. “Sempurna tidak ada yang kurang, itu berdasarkan penilaian obyektif dari saya pribadi,” kata Haerunnas.

Lanjutnya, secara refleksi dari 12 kelas (Rombel) nampaknya sudah bersih, terlihat ada 30 Tong sampah organik dan non-organik, dan ada tiga bak sampah besar. Sekian itu, luar biasa sekolah ini ada Inovasi penampungan air hujan yang serba guna untuk air bersih hingga siram Bungan dan tumbuhan yang ada disekolah. “Sedangkan untuk WC (kamar kecil/toilet) bagi sebanyak 340 siswa. Kami nilai masih kurang 3 lokal lagi, karena angka rasio 1 WC berbanding 40 siswa. Jadi toilet sekarahg yang ada 3 lokal untuk siswa putri dan 2 lokal toilet untuk putra,” pintahnya sambil menyarangkan untuk mengusulkan penambahan pembangunan toilet 3 lokal lagi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kita Bima.

Dokter cilik milik SDN 1 Melayu saat diwawancarai oleh Tim Penilai LSS di ruang UKS sekolah setempat.

Sementara itu, pada Bagian Kesra oleh Fatmawati (pemeriksaan Adminsitrasi) dan Rosa dan Sita (Perwakilan Dinas Kesehatan). Yang diwakili oleh Rosa (Dikes) mengatakan, pada ruang UKS kalau siswa tahu, pintar dan paham jadi otomatis guru-nya disini lebih dari itu. ‘”Alhamdulillah dari pertanyaan yang kami ajukan pada Dokter Cilik, bisa menjawab semua. Cuman catatan disini angka (jumlah siswanya) banyak, sedangkan dokter cilik hanya 20 orang saja, sebenarnya 30 porsen harus menjadi dokter cilik dari jumlah siswa 340 orang tersebut, atau bila perlu semua siswa ini harus menjadi dokter cilik,” ujarnya sambil menambahkan,”terbaik bukan berati tidak memiliki catatan”.

Katanya, untuk tahun depan (2023), Lomba Sekolah Sehat (LSS) ini tidak ada lagi yang juara 1, 2 dan 3. Akan tetapi menggunakan Sertivikasi sekolah sehat,. singkat Rosa.

Sementara itu, pimpinan Tim Penilai yang didampingi Pejabat Fungsional di Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbu) Kota Bima Endang Kurniawati, M.KPd dalam sambutannya menjelaskan, kami berharap kebersihan disekolah mulai dari halaman hingga dalam kelas/kantor, agar tidak hanya dilakukan pada saat perlombaan ini saja, akan tetapi setiap saat dan waktu sekolah ini harus dalam keadaan bersih dan sehat. “Sehat itu mulai dari Kepala Sekolah, guru, siswa dan masyarakatnya juga harus sehat,” kata mantan Kasi Kurikulum Dikdas ini.

Selanjutnya Kepala SDN 1 Melayu Juriah, S. Pd didampingi Pengawas Pembina Vivi Sumanti, S. Pd. Dihadapan tim penilai, Kepsek Juruah mengharapkan agar memberikan kercayaan pada sekolahnya untuk mewakili Kota Bima pada jenjang SD untuk bersaing di tingkat Propinsi Nusa Tenggara Barat nanti. “Insya Allah segala kekurangan itu, akan kami benahi,” demikian ungkapnya.


Pada Lomba Sekolah Sehat ini, setiap kecamatan dari 5 Kecamatan se Kota Bima diwakili oleh :
  1. Kecamatan RasanaE Timur : SDN 18 Dodu dan SMPN 3 Kota Bima dan SMPN 9 Kota Bima. 
  2. Kecamatan Mpunda : SMPN 8 Kota Bima dan SDN 60 Sambinae.
  3. Kecamatan Asakota : SDN 1 Melayu dan SMPN 11 Kota Bima.
  4. Kecamatan RasanaE Barat : SDN 77 Niu dan SMPN 2 Kota Bima, dan
  5. Kecamatan Raba : SDN 49 Rabangodu Selatan.

(TN – 01)


COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0