![]() |
Dari Kanan : Hj Rukmini (Kepsek SDN 21 Tolomundu), Nurhaidah (Wali kelas |
Kata Umi Rukmini didampingi tiga orang guru kelas VI mengatakan, pertama bahwa siswa di sini masih minim dalam pengoperasian Hanphone (HP) berbasis android, yang kedua siswa disini jarang adakan tatap muka selama Covid-19 dan hal ketiga hanya beberapa orang saja yang memiliki HP android . “Sehingga kalaupun di paksakan untuk melaksanakan USBK bagi peserta ujian sebanyak 117 itu, takutnya gagal karena di sebabkan masih banyak siswa yang belum bisa menggoperasikan hp android,” ujar Hj. Rukmini.
Sementara itu, rata-rata pekerjaan orang tua siswa di sini (SDN 21 Tolomundu) kelas menengah, di tambah lagi hp berbasis android itu adalah milik orang tua, sehingga orang pulang kerja baru bisa menggunakan hp android. “Keluhan beberapa wali murid yang tidak mampu (tergolong miskin) pada pihak sekolah, ketika siswa di terapkan Daring (Dalam Jaringan) maka akan berkaitan dengan paket internet dan hp yang harus memadai, sedangkan siswa dimaksud tidak memiliki hp,” tegas mantan Kepala SDN 42 Manggemaci ini.
Hj. Rukmini ketika di tanya wartawan ini, apakah ada rencana USBK di tahun yang akan datang.?. Ia pasti rencana tersebut akan terwujud, karena sekolah ini memiliki fasilitas tablet (Tab) yang sudah memadai dan dalam waktu dekat ini pihaknya akan melaksanakan Work Shop tentang IT pada guru-guru Tahun 2021 ini. “Alhamdulillah kegiatan Work Shop tertuang dalam RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah) Tahun 2021 ini,” bebernya.
Tab merek Mito yang bersumber dari dana BOS Kinerja Tahun 2020, kini tersimpan di ruang perpustakaan dan sebenarnya ada rencana sekolah ini melakukan uji coba pada Tahun 2020 lalu, tapi bertepatan dengan Covid-19 yang melanda Kota Bima pada April 2020 pada khususnya, dan seharusnya USBK terlaksana Tahun 2021 ini. Saat penerimaan bantuan Tab tersebut di terima pihaknya sebelum Covid-19 tepatnya pada awal Maret Tahun 2020 lalu dan beberapa hari kemudian belajar tatap muka ditutup pada umumnya.
Diera Pandemi Covid-19 pihak sekolah ini menerapkan 60 porsen belajar Luring (Luar Jaringan) dan 40 porsen belajar Daring (Dalam Jaringan), sehingga US sekolah ini alhamdulilah dapat berjalan dengan lancar, walaupun ada beberapa orang siswa (peserta ujian) di jemput karena alasan sakit dan terlambat datang saat ujian berlangsung. “Pada prinsipnya hingga hari kedelapan Rabu (07/04/2021) semua peserta ujian hadir semua dan tidak ada yang alpa,” tegas kasek yang akan purna tugas pada 31 Desember 2021 mendatang.
Sebanyak 117 peserta ujian sekolah ini terbagi di dua belas ruang ujian atau masing-masing 10 siswa per kelas, kecuali ruang dua belas hanya terisi 7 orang siswa saja. Untuk pengawas ujian pihak sekolah memanfaat tenaga guru setempat sebanyak 24 orang, selain dari guru kelas VI. Karena guru kelas VI hanya tiga orang saja (selain guru pendamping seperti, guru PJOK, PAI dan guru honorer lainnya). (TN – 01)
COMMENTS