HomeKota BimaAdvetorial

SMAN 1 Kobi Laksanakan Festival Gelar Karya P-5 Kewirausahaan


KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Sabtu (27/05/2023) pagi hingga selesai SMA Negeri 1 Kota Bima (Smansakobi) akan mengelar Festival Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5). Dengan sub “Tema”, “Berwirausaha Dalam Bingkai Kearifan Mbojo Menuju NTB Gemilang“.



Kepala SMAN 1 Kota Bima Dedy Rosadi, M. Pd, M.Sc dalam sambutannya mengatakan, bapak dan Ibu guru serta orang tua wali ketahui bahwa pada hari ini (Sabtu) seluruh stakeholder SMA Negeri 1 Kota Bima merasa bangga dan bahagia karena pada dapat melaksanakan puncak dari kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P-5.


Untuk diketahui oleh kita bersama bahwa SMAN 1 Kota Bima sebagai Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan Pertama dengan sendirinya melaksanakan Implementasi kurikulum Merdeka (IKM) ini. Sehingga bagaimana sekolah ini bisa mencetak peserta didik anak bapak dan ibu (wali murid) menjadi generasi yang cerdas dan tidak hanya cerdas tetapi dituntut untuk menjadi generasi yang berkarakter karena zaman sekarang dibutuhkan dua karakter yaitu Cerdas dan Berkarakter.


Kalau bicara cerdas tentu dari seluruh sekolah dari Sabang sampai Merauke pasti sudah terbiasa mencerdaskan anak bangsa, namun yang jadi Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi seluruh sekolah dari Sabang sampai Merauke ini bagaimana melahirkan generasi-generasi yang berkarakter. Sebagai pelaksana kurikulum Merdeka SMA Negeri 1 Kota Bima mempunyai cita-cita bagaimana mencetak generasi yang berkarakter ini, lewat 4 pintu.


Pintu tersebut yakni (1) lewat intrakurikuler yaitu KBM, (2) lewat ekstrakurikuler, (3) lewat budaya sekolah budaya, dan (4) adalah lewat Project penguatan profil pelajar Pancasila. “Jadi pada hari ini kita menyaksikan bagaimana festival karya anak bangsa ini lewat Project Profil Pelajar Pancasila. Nah, ini sebagai wahana bagi anak-anak kita, agar mereka bisa bangkitkan dan internalisasikan profil pelajar Pancasila itu yang terdiri dari beriman bertaqwa ada kolaborasinya, ada kreatifnya, ada kritisnya, ada mandirinya. Jadi karakter-karakter inilah yang kami internalisasikan dalam kegiatan project project belajar Pancasila.

Siswi Smansakobi saat menyanyi lagu Indonesia Raya dan mars SMAN 1 Kota Bima.

Tentu saja diharapkan anak-anak kita ini dapat berproses (berekspresi), jadi sekolah tidak melihat bagaimana hasil karya mereka entah itu produk yang mereka bikin misalnya masakan-masakan, itu tidak sesuai dengan selera konsumen atau karya-karya non barang itu, apakah tidak sesuai dengan apa yang dilihat secara seni oleh konsumen. Namun yang dilihat oleh sekolah adalah bagaimana mereka bisa berproses bahwa sebelumnya mereka bekerja, mereka berdoa menghambakan diri pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan yang maha kuasa.


Kemudian ada kerjasamanya mereka bahwa saling adu pikir, adu ide dalam menciptakan sesuatu pekerjaan kemudian ada kreasinya ada inovasinya ada mandirinya. “Inilah karakter yang kurikulum Merdeka. Lihat saja, Sambolo (ikat kepala tradisional Bima) yang saya pakai ini dan kue-kue atau karya-karya yang ada di hadapan undangan ini merupakan hasil karya anak-anak hebat Smansakobi,” terangnya.


Tapi perlu diingat karya-karya mereka sangat kreatif sangat unik. Adapun rasa dan bentuknya itu tergantung pandangan atau penilaian bapak ibu tapi berbanggalah bahwa anak-anaknya punya karakter, punya kreativitas dalam menghasilkan barang. “Jadi setelah acara ini silahkan orang tua murid mengunjungi kelas setiap kelas bagaimana mereka (siswa) berkolaborasi, bagaimana mereka berdiskusi, bagaimana mereka membuat produk sesuai dengan tema yang disepakati oleh rekan-rekan sekelompoknya,” jelasnya.


Masih lanjut Dedy Rosadi, produk-produk yang dilihat ini adalah sebagai indikasi bahwa anak bapak dan ibu sudah memenuhi syarat dan bisa mengembang atau menginternalisasikan 6 dimensi profil pelajar Pancasila. Semoga mereka keluar dari SMAN 1 Kota Bima ini tetap konsisten dan istiqomah menjalankan 6 dimensi itu dan saya yakin dan percaya bahwa pengalaman mereka dalam melaksanakan Project selama 3 tahun di SMAN 1 Kota Bima ini bisa dijadikan sebagai modal mereka dalam menjalani kehidupannya baik semasa mereka kuliah maupun setelah mereka kuliah.


Inilah hikmah dari semua kegiatan project ini, jadi poinnya adalah kami mengembangkan anak bapak dan ibu ini tidak hanya kami cerdaskan dari sisi kompetensi keilmuannya tetapi kami memberikan nilai flash. Apa itu, karakternya tentang profil pelajar Pancasila yang bisa membanggakan orang tua, membanggakan agama keluarga serta bangsa dan negara, tutupnya. (TN – 03)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 1