
Pelajar SMAN 4 Kobi saat mengikuti pelatihan jurnalistik.
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Pelatihan jurnalistik tingkat dasar kepada para pelajar secara bertahap untuk meningkatkan literasi bagi kalangan milenial. Pelatihan jurnalistik pihak SMA Negeri 4 Kota Bima berkerjasama dengan media partner pendidikan (Tupa News Media) selama satu hari, Rabu (01/11/2023) diruangan IT sekolah setempat.
Tujuan diadakan pelatihan jurnalistik ini adalah untuk mengenal, mengetahui dan mendalami seluk beluk jurnalistik, baik itu mengenai terbitan media Massa, Media Online, trik dan tips menulis di media massa, redaksi, layout, teknik wawancara dan lain-lain.
Dengan demikian, secara praktis, jurnalistik dapat didefinisikan sebagai pengumpulan bahan berita (peliputan), pelaporan peristiwa (reporting), penulisan berita (writing), penyuntingan naskah berita (editing), dan penyajian atau penyebarluasan berita (publishing/broadcasting) melalui media.
Dalam sambutannya, Kepala SMAN 4 Kota Bima Imran, S. Pd., MM mengatakan pelatihan ini adalah merupakan Program “SMAMPATNEWS”, maksudnya sebagai langkah untuk meningkatkan literasi bagi para siswa khusus Kelas 10 dan 11. Jadi dalam waktu dekat ini pihak sekolah akan meluncurkan media online milik siswa bernama “SMAMPATNEWS”. Jadi nanti yang tulis (meramu) berita adalah siswa-siswi yang mengikuti pelatihan ini, sedangkan pemimpin redaksi dan redaktur media pelajar ini adalah guru IT milik sekolah sebagai pembina dan pengawas SMAMPATNEWS,” ujar Imran sekaligus membuka kegiatan dimaksud.
Kata Imran, menulis harus menggunakan istilah PI + H (Panca Indera dan Hati), jadi kaya menceritakan sebuah gambar pohon pisang, dimana pohon pisang terdiri dari daun, buahnya, batang pohonnya, hingga akarnya. “Jadi ketika pisang itu ditulis, maka penulis menceritakan apa saja yang ada di pohon pisang dimaksud,” bebernya.
Menurutnya, SMAMPATNEWS merupakan program strategi spesifik milik sekolah ini yang sudah diluncurkan pada Dies Natalis Ke-32 (HUT Smampatkobi) pada Sabtu (07/10/2023) lalu. Jadi tiga program yang sudah dilaunching tersebut, yakni : rumah produksi, gerakan semesta literasi dan media Smampat News. “semoga 30 orang siswa keterwakilan Kelas 10 dan 11 ini akan melahirkan penulis-penulis hebat dan semoga kalian saat melanjutkan studinya dimeja perkuliahan, bergabung-lah di media kampus atau organisasi-organisasi kemahasiswaan,” tutupnya.
Sementara Khairul, S. Sos pimpinan redaksi Tupa News selain memberikan teori terhadap apa itu jurnalis, juga memberikan contoh tentang cara layout koran (media cetak) hingga mengelola berita online. Untuk layout dengan mengajarkan secara singkat menarik berita dari dari file word ke aplikasi pagemaker hingga mencetak. Sedangkan media online, diberikan pelatihan tentang tata cara membuat berita dalam website baik diaplikasi blogger maupun wordpress. “Ini baru pelatih dasar dalam bentuk teori dan praktek saja, akan tetapi akan ada lanjutannya, yakni praktek di lapangan untuk melatih para pelajar ini mewawancarai nara sumber. Sehingga dari hasil wawancara mereka, akan digambarkan (diceritakan) dalam sebuah berita,” ujar Direktur PT. Tupanews Putra Media ini.
Pemilik media online www.tupanews.info ini juga memaparkan mengenai budaya menulis berita mengenai suatu peristiwa dengan memenuhi unsur : apa, siapa, kapan, mengapa, dimana, dan bagaimana (5 W + 1 H). Menurutnya, perlu ada kemauan untuk terus berlatih dalam menulis berita. “Seperti halnya naik sepeda, kita tidak dapat instan mengendarai, perlu berlatih dan berlatih agar bisa lancar mengendarai sepeda. Begitu hal nya dalam menulis berita, harus terbiasa agar bisa,” singkat wartawan yang bernaung di organisasi profesi MIO (Media Independen Online) Indonesia DPD Kota Bima ini. (TN – 01)
COMMENTS