Artikel :
URGENSI PENDIDIKAN ISLAM UNTUK GURU DAN SISWA
Oleh : Gufran, S.Pd I
Agama memiliki peran amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran / kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntutan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetensi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:
- lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi.
- mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia.
- memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidikan.
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak serta membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.
Tujuan dari pendidikan agama itu sendiri adalah :
- menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
- mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi beberapa aspek, yaitu ; al-Quran dan Hadiś, aqidah, akhlak, fiqih, tarikh dan kebudayaan Islam. Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Guru Pendidikan Agama Islam memiliki tanggungjawab yang sangat besar dalam menyampaikan pendidikan Agama pada siswanya, apabila PAI diajarkan dengan seadanya dan serampangan maka hasilnnya akan banyak terjadi ketimpangan, baik dari segi pengetahuan tentang agama yang beimplikasi langsung pada tingkah laku dan perangai siswa.
Banyak permasalahan yang dihadapi guru PAI adalah bagaimana menciptakan model-model pembelajaran yang variatif, menyenangkan, dan bermakna sehingga siswa dapat mandiri dan mencapai ketuntasan dalam belajar. Permasalahan inilah yang diangkat penulis untuk mendorong seluruh guru PAI untuk mengekplorasi berbagai model dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi, karakteristik siswa dan disesuaikan dengan kemampuan guru. Sehingga tujuan utama dari penidikan agama islam itu sendiri dapat tercapai dengan maksimal.
Adapun fungsi dan manfaat dalam menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyengkan bagi Guru PAI yaitu, dapat meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan materi pendidikan Agama Islam yang diajarkan serta siswa dan guru dapat mengembangkan proses pembelajaran yang sesuai dengan potensi siswa dan lingkungan dimana mereka berada.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi pada saat sekarang ini menuntut guru PAI untuk lebih kreatif dan harus lebih memahami karakteristik siswa, sehingga apa yang diajarkan oleh guru PAI tersebut dapat menjadikan siswa tersebut beraqhlak baik dan sangat memahami tentang Agamanya serta ilmu agamanya. Pesan yang harus benar-benar diingat oleh seluruh guru PAI bahwa mengajarkan pendidikan Agama Islam adalah amalan yang sangat luar biasa tiada bandingannya dan tergolong sangat mulia, sehingga menuntut pribadi guru tersebut memberikan contoh terbaik pada siswa dan lingkungannya yang mencerminkan jati diri dari seorang guru Pendidikan Agama Islam.
Penulis adalah :
Kepala SDN 40 Lewirato Kota Bima
COMMENTS