KOTA BIMA TUPA NEWS.- Senin (21/08/2023) Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Asakota Kota Bima menggelar rapat rutin, kali ini rapat tersebut digelar di SDN 13 Kolo Kota Bima, sekolah yang berlokasi di ujung Utara Kota Bima (Ujung Utara Kecamatan Asakota) lengkap adanya. Pasalnya, Rapat Rutin itu di hadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Drs. Supratman, M. Ap, Kabid Dikdas Muhammad Humaidin, M. Pd, Jafung Kurikulum Endang Kurniati, M. PK, Kasi PTK Rijal, SE, Koordinator Pengawas (Koorwas) Abd. Salam, S. Pd dan Jajaran Pengawas Pembina, Ketua Dewan Pendidikan Drs. Abdul Azis, M. Pd dan semua jajarannya, Ketua KKKS Asakota Nurfatuh, S. Pd, SD serta seluruh Kepala Sekolah se Kecamatan Asakota.
Rapat rutin K3S Tingkat Kecamatan Asakota kali ini, mengangkat Tema : Optimalisasi Komunitas Belajar Satuan Pendidikan, Antar Satuan Pendidikan dan Dalam Jaringan (Daring) Melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Galeri rapat rutin K3S Tingkat Kecamatan Asakota di SDN 13 Kolo. |
Dalam laporannya Sekretaris K3S Asakota Ibu Rosidah, S. Pd (Kepala SDN 34 Bonto Kota Bima) selaku Notulen Rapat, melaporkan; acara tersebut diawali (1) Pembukaan, (2) Menyanyikan lagu Indonesia Raya, (3) Pembacaan Doa, (4) Kata Pengantar K3S Kecamatan Asakota, (5) Sambutan-sambuta yang terdiri dari : a. Korwas Pembina, b. Ketua Dewan Pendidikan, c. Kepala Dinas, (6) Saran dan usul, serta (7) Penutup.
Sementara yang bertindak sebagai pembawa acara : Hj. Arabiah, S. Pd Kepala SDN 74 Songgela Kota Bima, Dirigen : Juhriah, S. Pd Kepala SDN 1 Melayu Kota Bima, Pembaca doa : H. Abd. Rahim, S. Pd Pengawas Pembina, rapat tersebut di buka pada pukul 09.30. Wita (pagi) hingga selesai.
Dalam kata Pengantarnya Ketua K3S Kecamatan Asakota Nurfatuh, S. Pd., SD mengatakan rapat rutin ini berdasarkan kesepakatan bersama antara seluruh kepala sekolah yang digelar secara bergilir di setiap sekolah atau setiap kegiatan. Sehingga rapat hari ini (Senin, red) berlangsung di SDN 13 Kolo Kota Bima yang diikuti oleh 17 sekolah dan bulan depan nantinya akan digelar raoat yabg sama bertempat di SDN 70 Tolotongga. “Asakota punya Komunitas Belajar (Kombel), teruslah kepakkan sayap, tingkatkan kolaborasi antara kita. Kalau semua bersinergiritas baik sekolah akan maju, dan SDN 13 Kolo banyak menoreh prestasi walau berada di pinggir laut tapi tidak terpinggirkan,” ujar Ibu Fatun (Sapaan akrab Nurfatuh).
Sementara Korwas Abd. Salam, S. Pd dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pengurus K3S Kecanatan Asakota. “Nanti untuk Korwas, Pengawas Pembina, Kepala Sekolah akan di berikan jatah kendaraan dinas (sepeda motor/roda dua). Nanti, kuncuran dana untuk pendidikan senilai ratusan juta rupiah,” bebernya.
Lanjutnya, untuk kepala sekolah diharapkan untuk bekerja dengan ikhlas jangan sakit-sakit lagi, selalu hepy, untuk yang sakit akan di kasih obat yang paten seharga Rp. 6 Juta dari Pemerintah Kota Bima melalui Pak Walikota. “Jangan merasa hebat dari yang lain, jalin komunikasi yang baik, jaga atitude, kolaborasi yang bagus, satu jalan seirama sekata untuk menyatukan pendapat,” ujar Abd. Salam sambil menambahkan kami (pengawas) setiap di undang pasti akan hadiri, sekali-sekali rapat di luar-lah atau hepy di tempat terbuka sambil rekreasi.
Begitupun dalam sambutannya Ketua Dewan Pendidikan Kota Bima Drs. Abdul Azis, M. Pd mengatakan ketika ada undangan dari Satuan Pendidikan dan dinas Dikpora untuk Dewan Pendidikan (DP) tetap akan hadir. Pihaknya juga (DP, red) selalu intens berkomunikasi dengan bapak Walikota dan Ketua PKK. Dirinya juga mengajurkan agar setiap rapat pendidikan juga mengundang beliau (pak walikota) dan mudah-mudahan beliau bisa hadir di setiap acara dimaksud. “Korwas agar membuat khusus undangan untuk Walikota dan Ketua PKK Kota Bima,” pintahnya sambil berharap pertemuan seperti ini harus di tingkatkan lagi terutama kehadiran para undangannya.
Abdul Azis juga meminta kepada Kepala Sekolah dan guru yang berkunjung Jogja (Jajaran PGRI Kota Bima) untuk menyampaikan hasil kunjungan tersebut kepada yang lainnya (berbagi). “DP adalah perwakilan masyarakat jangan sampai ada permasalahan seperti di sekolah lain, oleh sebab itu harus cepat di tanggapi oleh Kepala Sekolah (Kepsek) khususnya. Semua kegiatan dan permasalan harus di ketahui oleh Kepsek jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Komunikasi terus dengan dewan guru, komite sekolah, soal dukung mendukung jangan di tanya lagi,” katanya.
Teta Ejo (Sapaan akrab Abdul Aziz) juga menyampaikan, bagi sekolah yang belum dapat paving block (lewat dana pokir dewan) agar segera membuat proposal untuk mengajukan permohonannya, dan yakin saja permintaan itu akan diproses dan insya Allah DP akan siap berjuang dengan K3S walaupun bukan wilayah binaannya,” imbuhnya.
Sambutan selanjutnya, yakni Pengawas Pembina H. Abd. Rahim, S. Pd menyampaikan, (1) Pemanfaatan komunitas belajar masih belum maksimal, (2) PMM jgn berhenti utk kebutuhan guru-guru, dan (3) Rapor Pendidikan (RP) sudah bisa di akaes oleh seluruh guru lewat akun id masing-masing, di akses, di analisi, di benahi dan guru harus mengetahui Rapor Pendidikan. “Masih banyak sekolah yang memiliki nilai warna merah dalam RP, ada kaitannya dengan PMM klik literasi akan di benahi melalui vidio inspirasi salah satu acuan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), Potret rapor pendidikan di buat baliho, baner, supaya semua guru-guru dan siswa bisa melihat setiap hari,” harap H. Abd. Rahim sambil menambahkan Pengawas Pembina sudah di roling.
Hal yang juga disampaikan Pengawas Pembina Suryani, S. Pd mengatakan menyinggung satu hal yang di sampaikan oleh Walikota Bima bahwa Kota Bima terpilih sebagai Kota Ramah Anak, jadi guru-guru diharapkan terus melakukan hal yang terbaik. Pemutusan rantai dosa pendidikan seperti tidak membuly, pelecehan dan di sekolah agar bunga-bunga tidak ada yg berduri, pertahankan predikat untuk melakukan kerja hebat karena energi masih baik dan kuat.
Ditambahan terakhirnya Ketua K3S Ibu Fatun dalam rapat rutin itu, dirinya menyampaikan undangan bagi unsur pendidikan untuk ikut pawai taaruf MTQ Tingkat Kota Bima yang akan berlangsung di Kecamatan RasanaE Timur. Katanya, pawai itu akan dimulai dari Lapangan Pahlawan Raba menuju arena MTQ di Terminal Kumbe. “Peserta pawai agar memakai pakaian busana muslim kerudung kuning, selanjutnya akan dilanjutkan lomba sepak bola Korpri dan jatah kebersamaan Rp 500 ribu bagi sekolah besar dan sekolah kecil Rp 400 ribu, juga ada lomba praktek inovasi pendidikan untuk guru dan kepsek,” urainya.
Masih lanjut ibu Fatun, agar satuan pendidikan juga meningkatkan sbb : (1) Komunitas belajar luring dan daring, (2) Kombel dalam sekolah guru dan kepsek, penggeraknya ada kepsek, guru, pengawas pembina sekolah, (3) Kombel antar sekolah jangan biarkan guru belajar sendiri. “Kepsek sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah, berkolaborasi antara kepsek dan guru harus di ciptakan agar suasana yang nyaman dalam belajar bersama. Aplikasi termahal adalah PMM semua sama untuk seluruh pendidikan dari Sabang sampai Merauke,” tutup Kepala Sekolah Penggerak SDN 28 Melayu Kota Bima ini.
Sedangkan disambutan tunggalnya, Kepala Dikpora Supratman, mengatakan semua K3S adalah kepala sekolah penggerak, Materi Implementasi Kurikulum Merdeka harus kolaborasi itu adalah kewajiban, seperti kata pepatah Belajarlah Sampai ke Negeri Cina. Selanjutnya, diakhir tahun ini akan di lakukan penyerahan kembali kepada daerah untuk melanjutkan Implementasi KurMer (Kurikulum Merdeka). “Belajar jangan putus, guru penggerak ujung tombak agen perubahan. PMM mendukung pendidikan maka manfaatkan dengan maksimal, agar di dorong untuk membentuk komunitas belajar secara bersamaan, juga di dukung dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) atau praktek baik yang di bangun di dunia pendidikan,” ujar Kadis Supratman.
Menurut Supratman, warna warninya Rapor Pendidikan agar di kurangi lagi, dan harus merubah kebiasaan itu walaupun sulit, pola pembelajaran juga harus bervariasi, diantaranya : (1) Guru menghamba kepada murid karena pola pembelajaran dulu masih jajahan, KurMer sudah sesuai dengan perkembangan anak, (2) Menerapkan gerakan sekolah sehat sangat penting sekali kewajiban kita yang terus berkelanjutan dan harus ada keterlibatan bersama, (3) UKS harus di optimalkan dan di dukung oleh kebijakan dari seluruh unsur. “Salah satu contoh pembiasaan yang dilakukan mulai sekarang dan seterusnya seperti; membawa air minum (air putih) untuk untuk menghindari minuman kemasan, sarapan dilakukan secara bersama, disekolah harus memiliki kantin sehat (menyajikan penjualan jajan yang sehat). Sekolah rindang, aman, tidak ada bulying, tidak stunting lagi. Pada prinsipnya, kita harus ciptakan generasi yang potensial sesuai yang di harapkan oleh daerah ini,” jelasnya sambil menambahkan mari kita wujudkan Generasi Emas untuk Tahun 2045 mendatang. (TN – 01/Adv.)
.
COMMENTS